Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon gubenur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menyindir balik para pengkritiknya yang kerap menyebutnya sebagai calon gubernur impor. Ia mengungkit-ungkit soal pengalaman kandidat lain di di pemerintahan tingkat provinsi.
“Dia punya pengalaman tidak jadi gubernur?” kata Djarot kemarin di Medan dalam deklarasi Barisan Relawan Djarot-Sihar (Bara Djoss).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpasangan dengan Sihar Sitorus di Pilkada Sumut. Mereka akan berpasangan dua pasangan lain, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Jopinus Ramli Saragih- Ance Selian.
Dari dua cagub lain, hanya Djarot yang berasal dari Sumut. Lahir di Magelang, Jawa Tengah, Djarot pernah menjadi Wali Kota Blitar dua periode sebelum menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot mengatakan, dalam memilih pemimpin di pemerintahan, tolak ukurnya jelas. "Kompetensinya, kapasitas, integritas dan kejujuran,
track record, pengalamannya,” kata Djarot.
Menurutnya, jika tidak punya pengalaman memimpin, lantas coba-coba, yang dikhawatirkan malah akan terjadi kesalahan.
Dua cagub pesaing Djarot tidak punya pengalaman jadi gubernur, Edy Rahmayadi punya latar belakang militer. Jabatan terakhirnya Pangliman Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan pangkat letnan jenderal. Sementara JR Saragih meski pernah jadi Bupati Simalungun dua periode, tapi tidak pernah jadi gubernur.
Pasangan Djarot-Sihar (Djoss) diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan. Sementara Edy-Musa diusung Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan Nasdem. Sementara pasangan JR Saragih-Ance Selian diusung Demokrat, PKB dan PKPI.
(zul/sur)