Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 200 warga RW 2 Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terendam
banjir sejak pagi tadi, Senin (5/1).
Ketua RT 10 Yok Sofiyan mengatakan banjir tersebut berasal dari air luapan Kali Ciliwung dan telah menggenangi permukiman warga sejak pukul 06.00 WIB.
“Sekarang tingginya sudah sampai 1,5 meter. Tinggi banget,” katanya kepada CNNIndonesia.com di dekat lokasi banjir, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Yok mengatakan bahwa warga menolak mengungsi mesi telah mendapat imbauan mengungsi dari petugas Kelurahan dan Kecamatan setempat sejak tadi malam.
Hampir setiap tahun, kata Yok, warga tidak bersedia meninggalkan rumah dan barang barangnya meski telah diimbau untuk mengungsi berkali-kali karena warga merasa aman rumahnya bertingkat.
“Tetapi nanti kalau air sudah hampir sampai lantai dua, baru teriak teriak minta tolong,” katanya.
 Foto: Dok. BNPB Air di bendungan Katulampa, Bogor mencapai titik tertinggi sehingga dinyatakan siaga 1 dan Jakarta bersiap hadapi banjir. |
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, permukiman warga yang tergenang banjir tidak bisa dilalui kecuali menggunakan perahu.
Sejumlah petugas Satpol PP dari Pemprov Jakarta Timur juga telah berjaga-jaga di sekitar lokasi banjir.
Komandan lapangan Satpol PP, Rano mengaku timnya telah berjaga sejak tadi malam dan dia mendapat perintah dari atasan karena volume Bendungan Katulampa terus meningkat setial jamnya.
“Dari semalam sudah diperintahkan. Sudah minta warga untuk mengungsi juga tapi mereka menolak. Kita enggak bisa maksa,” kata Rano.
Rano juga mengaatakan telah mendapat perintah untuk membangun tenda pengungsian dan dapur umum di dekat lokasi yang terendam banjir.
“Bantuan juga katanya sudah dikirim. Tinggal dikondisikan nanti kalau sudah sampai di sini,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ketinggian volume air di Bendungan Katulampa mencapai 240 sentimeter dan hal ini sebelumnya tidak pernah terjadi lebih dari 30 menit.
Anies mengatakan, berdasarkan penuturan Wali Kota Bogor Bima Arya, ketinggian air lebih dari 220 sentimeter itu pernah terjadi beberapa kali. Namun, durasinya hanya 30 menit hingga kemudian turun kembali.
(yns/yns)