Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas gabungan masih melakukan upaya evakuasi korban banjir di kawasan Tanah Rendah, Kelurahan Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur. Petugas bahkan sempat gelap-gelapan saat upaya evakuasi karena terjadi pemadaman listrik sekitar pukul 18.00 WIB.
"Tadi pas pemadaman listrik petugas sempat masuk ke dalam mau evakuasi," ujar Amat, warga setempat, Senin (5/2).
Warga yang bermukim di 16 RT dan 8 RW sudah mengemasi barang. Mereka mengungsi ke SMP Negeri 26 Jakarta, serta SD Kampung Melayu 01 dan 02.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amanda Jessica (13) salah satunya. Dia ikut mengungsi dari rumah karena ketinggian air sudah mencapai atap rumahnya.
Bagi Amanda, mengungsi karena banjir sudah menjadi 'tradisi' jika masuk musim penghujan.
“Ini bukan banjir yang pertama kali sebenarnya, kalau hujan terus sudah jadi tradisi kita ngungsi karena banjir,” kata Amanda (13) warga RT 04/RW 07 Tanah Rendah kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/2) malam.
Ratnawati, salah satu warga RT 13/RW 04 mengungsi karena banjir juga sudah merendam rumahnya. Bahkan dia tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya ke tempat aman dari terjangan banjir.
“Saya sudah pasrah saja, yang penting banjir cepat surut, sekeluarga sehat. Kalau barang-barang ya sudahlah mau bagaimana lagi. Banjir sudah jadi tradisi lima tahunan, hujan juga lagi sering-seringnya sekarang yang penting kita sehat saja,” kata Ratnawati.
Sementara itu, warga RT 06/RW 08, Nani Hartati mengaku pasrah dengan kondisi rumahnya yang benar-benar terendam banjir. Menurut Nani, kejadian ini merupakan yang terbesar setelah banjir pada 2002 dan 2007 silam.
“Banjir kali ini bisa jadi banjir terbesar setelah tahun 2002 dan 2007. Rumah saya tenggelam, saya pasrah,” ucap Nani (57).
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, ketinggian air yang merendam kawasan Tanah Rendah antara 30 cm sampai 120 cm. Ketinggian air terparah terjadi di RT 10/RW 05, RT 11/RW 05, RT 12/ RW 04, dan RT 13/RW 04.
Akibat banjir ini, ratusan warga terpaksa mengungsi. Data dari Kelurahan Tanah Rendah menyebut ada 294 kepala keluarga atau 969 jiwa yang mengungsi.
Mereka mengungsi di sejumlah lokasi, yakni SMP Negeri 26 Jakarta, SD Kampung Melayu 01 dan 02, aula Masjid Ruhul Islam, serta aula Masjid Ittihadul Ikhwan.
(osc/gil)