Relokasi Warga, Sandiaga Pakai Jurus 'Touch and Feel'

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2018 10:14 WIB
Sandiaga akan menggunakan pendekatan 'touch and feel' untuk merayu warga agar bersedia direlokasi. Tapi, dia tidak menjelaskan secara rinci pendekatan itu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan melakukan pendekatan terhadap warga agar bersedia direlokasi dari bantaran Kali Ciliwung. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk mengatasi banjir yang melanda sejumlah wilayah ibu kota, dan membuat rencana jangka panjang untuk mengantisipasi banjir. Salah satunya, dengan merelokasi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung.

Namun, upaya relokasi warga seringkali terbentur. Banyak warga yang enggan untuk pindah. Mereka memilih bertahan, meski hampir setiap musim hujan, rumah mereka terendam air.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memiliki 'jurus' ampuh untuk merayu warga yang akan direlokasi. Jurus itu adalah pendekatan 'touch and feel'.

Lewat 'jurus' itu, Sandi akan melakukan pendekatan kepada warga, sekaligus menjelaskan secara rinci tentang lokasi, dan waktu relokasi warga, sehingga warga benar-benar bisa membayangkan lokasi relokasi, bahkan bila perlu warga harus diperlihatkan tempat tinggal baru yang akan diberikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka punya bayangan tempat yang kami siapkan untuk mereka, supaya mereka ada touch and feel di mana mereka akan tinggal," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/2).
Relokasi Warga, Sandiaga Pakai Jurus 'Touch and Feel'Warga DKI Jakarta korban banjir mengungsi di tempat aman. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Selama ini, kata Sandi, banyak kendala untuk memindahkan warga. Seperti yang dialami Sandi di Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, kemarin.

"Saya sudah turun dua kali kemarin itu dan mereka memang enggak mau digusur. Dan waktu diketok-ketok itu mereka enggak mau. Bilangnya malah 'Sudah biarin saja kami di sini sudah biasa'," ujar Sandi

Menurut Sandi, untuk merayu warga perlu ada pendekatan dan dialog secara serius. Apalagi, warga yang tinggal di daerah-daerah itu adalah warga yang telah menetap selama puluhan tahun dan memiliki banyak kenangan di tempat tersebut.

"Rata-rata mereka memang kan sudah puluhan tahun di sana, dan mereka sudah nyaman," katanya.

Namun, Sandi belum menjelaskan secara rinci jurus 'touch and feel'.
Ketika ditanya wartawan, apakah akan ada pembangunan rusun atau perkampungan baru di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi warga yang direlokasi, Sandi tak menjawab rinci.

"Nanti kami harus carikan solusi, dari pihak Pemprov kerjasama tentu akan disiapkan. Kemarin Jatinegara Barat sudah penuh, maka warga akan dicarikan tempat sekitar situ," kata dia.

Normalisasi Kali

Wakil Ketua DPRD M Taufik mengatakan, solusi untuk mengatasi banjir Jakarta yang tepat adalah normalisasi kali-kali secara berkesinambungan.

"Jangan (normalisasi) ini dilakukan sepotong-sepotong," kata Taufik.

Dia mencontohkan, wilayah Jakarta Utara tepatnya di kawasan Warakas dan Pademangan kini tak lagi terendam banjir. Padahal, kata dia, banjir kiriman yang sudah melanda Jakarta selama tiga hari ini telah merendam sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Tapi di Jakarta Utara saya lihat itu aman-aman saja, kenapa? Ya karena aliran sungainya lancar. Sungai lebar," kata dia.

Lebih lanjut, kata Taufik, tak hanya normalisasi, pompa air pun perlu dijaga dan dirawat. Perawatan pompa air pun perlu dilakukan secara terus menerus untuk mencegah pompa mati saat-saat genting. (ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER