Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak enggan menanggapi masalah keanggotaannya di partai politik setelah dirinya dipecat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, beberapa waktu lalu.
Menurut Emil, tak semua kepala daerah harus mengungkapkan keanggotaannya di sebuah partai. Lain halnya dengan anggota dewan yang memang jelas siapa partai pengusungnya.
Emil beranggapan tidak ada manfaat bagi pihak manapun jika dirinya membuka keanggotaan partainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah kartu (keanggotaan partai) dibuka satu republik bisa ruwet," kata Emil saat berkunjung ke Gedung Transmedia, Jakarta, Kamis (8/2).
Sebelumnya, PDIP telah memecat Emil karena maju sebagai cawagub mendampingi Khofifah di pilgub Jatim. Emil kemudian dikabarkan sudah mendapat kartu tanda anggota Partai Demokrat atau Partai Golkar.
"Yang jelas saya tetap respek dengan PDIP, menganggap PDIP tetap bagian dari koalisi pendukung di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.
PDIP menjadi salah satu partai pengusung Emil saat maju menjadi calon bupati Trenggalek. Selain PDIP, partai lain yang ikut mengusung Emil yakni Demokrat, Golkar, Gerindra, Hanura, PAN, dan PPP.
Emil menyatakan masih berkomunikasi dengan PDIP terkait segala keputusan strategis yang diambilnya selaku bupati Trenggalek.
Dia juga mengklaim masih berkomitmen untuk memenangkan PDIP di Trenggalek pada pemilu 2019.
Emil mengatakan, hal itu sebagai jawaban atas kepercayaan yang diberikan PDIP kepada dirinya saat mengusungnya di pemilihan bupati Trenggalek. Apalagi, PDIP memiliki kursi terbesar dalam koalisi yang mengusungnya.
"Yang paling penting komitmen saya punya keinginan memenangkan PDIP di Trenggalek, karena dia (PDIP) pemegang jumlah terbesar di koalisi saya, tidak dominan tapi terbesar," tutur Emil.
 Pasangan Khofifah-Emil didukung Gubernur Jatim Soekarwo selaku ketua DPD Partai Demokrat Jatim. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) |
Emil-Khofifah Klaim Lebih UnggulLebih lanjut, soal persaingan dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur, Emil mengklaim dirinya dan Khofifah lebih unggul.
"Saya mendengar bahwa kami
relatively slightly (relatif sedikit) lebih unggul," ujar Emil tanpa menjelaskan letak keunggulan dirinya dari Gus Ipul.
Menurut Emil, kabar positif itu sebagai bekal positif melawan petahana Gus Ipul yang saat ini menjabat wakil gubernur Jatim.
Meski begitu, Emil mengaku tak jemawa dengan hal tersebut. Dia akan terus membenahi kekurangan yang dimilikinya dan pasangannya.
Sebagai calon yang paling muda di Jatim, Emil juga tak segan membeberkan targetnya merebut suara pemilih generasi milineal.
"Teman-teman milineal sangat kritis, tidak sekadar anak muda, saya harus membuktikan harapan mereka," ujarnya.
Menurut Emil, ada sejumlah harapan dari para pemilih generasi milineal ini. Di antaranya menginginkan pemimpin yang tidak terkungkung birokrasi, responsif, serta harus memiliki pemikiran
out off the box.
"Saya merasa ada keuntungan punya
track record sebagai seorang pemimpin yang dapat dilihat di media sosial, apakah gaya kepemipinan itu berkenan di hati itu saya serahkan ke teman-teman kembali," katanya.
(pmg/wis)