Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla tak menampik bahwa isu agama kerap dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Ia pun mencontohkan Donald Trump yang disebutnya kerap menggunakan isu agama selama kampanye hingga akhirnya terpilih sebagai presiden Amerika Serikat dalam pemilu 2016 silam.
"Kalau isu saja memang susah dihindari. Trump menang pun karena isu agama, artinya ini memang dipakai orang-orang," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut JK, jika isu agama terus-terusan dipolitisasi akan berdampak pada timbulnya perpecahan yang berbahaya. Pria yang juga memimpin Dewan Masjid Indonesia itu mengingatkan para pemuka agama agar lebih berhati-hati dan sejuk dalam menyampaikan dakwah atau khotbahnya.
JK pun menyatakan keyakinannya bahwa tak akan ada konflik di Indonesia yang terjadi karena politisasi agama.
"Belajar pengalaman, selama ini (isu politisasi agama) tidak menimbulkan konflik besar. Kecuali kemarin di Poso, Ambon, setelah itu kan tidak, sudah reda," katanya.
Sementara saat disinggung soal kasus penyerangan di Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta, JK menyebut peristiwa itu sama sekali tak berkaitan dengan kepentingan politik. Ia menduga pelaku penyerangan yang melakukan sendiri aksinya itu terpengaruh ajaran-ajaran tertentu.
"Saya kira enggak (terkait politik). Mungkin ada keresahan dalam jiwanya (pelaku), atau ada ajaran yang masuk dalam pikirannya kita tidak tahu. Biar polisi nanti menjelaskan," ujar pria yang menjadi telah Wakil Presiden untuk dua presiden berbeda tersebut.
Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia yang dipimpin JK mengeluarkan imbauan kepada para peserta Pilkada maupun Pemilu untuk tidak memanfaatkan masjid sebagai tempat kampanye.
"Ini juga merupakan kebijakan DMI tidak menggunakan masjid sebagai tempat kampanye politik praktis," kata Ketua DMI Jakarta Makmun Al-ayyubi, 9 Februari 2018.
DMI meminta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) selaku pengurus masjid bisa mencegah terjadinya kampanye di dalam masjid. DKM diminta untuk lebih selektif dalam setiap permintaan izin pelaksaan kegiatan di masjid.
(kid/sur)