Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru saja kembali dari Kabupaten Asmat, yang terkena wabah campak dan gizi buruk. Dari kunjungan ke Asmat itu ditemukan banyak fasilitas kesehatan yang minim dan cerita salah sebut nama Presiden Joko Widodo.
Ketua DPP PDIP Ribka Tjibtaning mengungkapkan berdasarkan evaluasi dari hasil kerja Tim Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang dipimpinnya ditemukan bahwa Asmat masih minim fasilitas kesehatan.
"Kami mendata hanya ada empat dokter umum di Puskesmas dari 23 distrik di Kabupaten Asmat, tidak ada satu dokter spesialis di sana," kata Ribka di ruang Fraksi PDIP, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain minimnya fasilitas kesehatan, menurut Ribka, di Asmat pembangunan infrastruktur masih belum merata karena masih banyak wilayah yang sulit dijangkau. Terlebih, suplai listrik juga disebutnya tidak ada.
"Listrik kan enggak ada, orang mau kirim SMS saja mesti pakai bambu karena enggak ada sinyal. Enggak ada TV dan listrik," ucapnya.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan harus lebih serius menangani persoalan wabah campak dan gizi buruk di Asmat dengan membangun fasilitas dan tenaga kesehatan.
"Tidak hanya selesai pada tanggap darurat saja, tetapi harus mempunyai komitmen tinggi melakukan penanganan jangka panjang," ujar Ribka.
Selain itu, pembangunan yang tidak merata juga diperlihatkan ketika dia menemui ketidaktahuan anak-anak di Asmat terkait sosok Presiden Indonesia.
"Mereka bilang Presiden kita adalah Joko Soekarno, dan Wapresnya Jusuf Kambo," ungkap Ribka.
Oleh karena itu, Ribka berharap agar pembangunan lebih merata, sehingga anak-anak di Asmat bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
"Untuk belajar mereka. Jangan sampai nantinya para generasi muda tidak mengetahui siapa Presiden Indonesia," katanya.
Meski demikian, Bendahara Fraksi PDIP Alex Indra Lukman mengatakan fraksinya mengapresiasi langkah cepat Jokowi dalam menangani bencana di Asmat.
Untuk itu, berdasarkan laporan tim partainya, Alex memastikan Fraksi PDIP akan menindaklanjuti dengan penyusunan rekomendasi yang komprehensif.
Sebelumnya, Bupati Asmat, Elisa Kambu menyatakan kejadian luar biasa (KLB) campak yang melanda kabupaten yang dipimpinnya beberapa waktu yang lalu telah berakhir. Hal itu tertera dalam surat pencabutan KLB campak Asmat yang dikeluarkan oleh Bupati Elisa pada Senin (5/2).
Dilansir dari Antara, dalam suratnya itu disebutkan pencabutan status tersebut berdasarkan laporan perkembangan situasi kejadian luar biasa (KLB) campak yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada tanggal 4 Februari 2018. Di dalamnya dilaporkan terjadi penurunan penderita campak.
(pmg)