Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah mencabut sanksi terhadap Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Pembicaraan soal latihan bersama antara militer AS dan Kopassus pun sudah dilakukan sejak sebulan lalu.
"Sudah sebulan lalu saya ketemu dengan utusan khusus dari AS, udah bicara soal itu, enggak ada masalah," kata Wiranto, di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pencabutan sanksi AS terhadap Kopassus itu terlihat ketika pihak militer AS berencana melakukan latihan bersama dengan Kopassus yang sudah disusun bersama sejak lama.
Ia memastikan pertemuan itu memberikan kepastian bahwa pihak AS sudah tak memiliki masalah lagi dengan kesatuan Kopassus.
"Enggak ada [Sanksi lagi]. [Latihan bersama] itu sudah dibicarakan sejak dulu," kata Wiranto
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan mengatakan pihaknya membuka kembali latihan dengan Kopassus.
"AS membuka kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS, mungkin bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus," ujar dia, setelah bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (19/2).
Detasemen 81/Kopassus adalah detasemen pasukan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme.
Diketahui sebelummya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa Kopassus diberi sanksi oleh AS sehingga anggotanya tidak bisa berkunjung ke AS dan tidak bisa mengikuti kerja sama pelatihan.
Sanksi terhadap Kopassus ini dijatuhkan AS pada masa pemerintahan Presiden Soeharto karena dinilai telah melakukan pelanggaran HAM.
Baru-baru ini, Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan akan membuka kembali latihan dengan Kopassus yang sempat dihentikan karena sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia.
Donovan menuturkan, pelatihan ini dibuka kembali karena Indonesia merupakan mitra strategis AS, terutama di kawasan Asia Pasifik.
(arh)