Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Perjuangan (PPP) Muhammad Romahurmuziy menilai poros ketiga pada Pemilu 2019 sulit terwujud karena Partai Demokrat telah menunjukkan sinyal dukungan kepada Presiden Joko Widodo.
"Bukan mendahului kejadian, tapi proyeksi saya poros ketiga ini mustahil terwujud," ucap politikus yang akarab dipanggil Romi ini, saat ditemui di kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (8/3).
Menurutnya, sudah ada sejumlah indikasi dukungan Demokrat kepada Jokowi bila dilihat dari kacamata politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, kata dia, Demokrat mengirim Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (6/3).
Ketika itu, AHY menyampaikan pesan dari ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, untuk Jokowi agar sehat selalu dan melanjutkan kepemimpinannya.
Di samping itu, ia menitipkan undangan kepada Jokowi untuk hadir pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, pada Sabtu (10/3).
 Ketua Komando Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/3). ( Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
Kedua, Partai Demokrat mengirim AHY untuk bertemu dengan anak Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo.
Ketiga, partai berlambang Mercy itu pun mengirim AHY menemui Menko Polhukam sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto, di Jakarta, Rabu (7/3).
"Itu seperti menunjukan Demokrat tidak akan membangun poros sendiri. Poros ketiga," terangnya.
Menurut Romi, safari politik AHY mewakili Demokrat bukan sekadar untuk memperbaiki hubungan dengan partai koalisi pendukung pemerintah.
"Tetapi menunjukkan sinyal dukungan pada Pak Jokowi," cetus Romi.
Sementara, lanjut Romi, pembentukan poros ketiga sangat bergantung dari Partai Demokrat
Diketahui saat ini ada tiga partai yang belum mengusung calon Presiden. Mereka adalah Partai Demokrat, PKB, dan PAN. Di antara ketiga partai tersebut, Demokrat yang memiliki suara terbanyak.
"Tanpa Demokrat, poros ketiga tidak akan terwujud," imbuh Romi.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan poros ketiga dalam Pemilu 2019 akan terbentuk.
"Poros ketiga itu keniscayaan yang harus dibentuk," kata Hinca kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/3).
Menurutnya, poros baru di luar kubu petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto harus dikembangkan dan dirawat dengan serius demi perkembangan demokrasi Indonesia.
(arh)