Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan partainya bakal mengajukan nama calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 pada April mendatang.
Pria yang akrab disapa Romy itu menyebut PPP akan memunculkan nama sesuai dengan kesepakatan bersama para alim ulama.
"Insya Allah bulan April nanti kami akan menggelar musyawarah nasional alim ulama. Di situ kami akan mendengar masukan dan perintah dari seluruh ulama PPP," tutur Romy di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Romy enggan menduga-duga ciri dan kriteria sosok yang bakal diajukan oleh para alim ulama pada April mendatang. Romy juga tidak tahu siapa orang yang sejauh ini telah didorong oleh alim ulama untuk maju mendampingi Jokowi.
Romy mengatakan bahwa diskusi di internal PPP belum sampai mengerucut kepada beberapa nama. PPP, lanjut Romy, masih fokus membicarakan kebutuhan Jokowi dalam persiapan menghadapi Pilpres 2019.
"Satu, menjaga narasi besar NKRI yang dibangun di atas nasionalisme dan agama," kata Romy.
Kebutuhan kedua yakni menarik perhatian pemilih dari kalangan generasi milenial. Romy mengatakan 39 persen pemilih pada Pilpres 2019 nanti berusia 40 tahun ke bawah. Oleh karenanya menjadi penting untuk mempersiapkan misi khusus.
Kebutuhan ketiga yaitu kompetensi untuk mengoptimalkan pendekatan generasi milenial melalui media digital.
"Semua itu membutuhkan sentuhan karena warga milenial memang dibesarkan dalam dunia itu," katanya.
Kebutuhan keempat adalah target elektabilitas.
Menurut Romy, kebutuhan target elektabilitas tidak perlu terburu-buru untuk dikejar karena elektabilitas Jokowi sudah tertinggi dibanding tokoh nasional lain yang berpotensi menjadi calon presiden.
PPP telah sepakat untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Saat ini, kata Romy, PPP terus mensosialisasikan kapasitas dan kepatutan Jokowi menjadi capres di basis kader di seluruh indonesia.
(wis)