Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi masih mengusut motif perusakan Gereja Katolik Santo Zakaria di Dusun 3, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan keterangan yang diperolah dari tujuh orang saksi diduga insiden perusakan didasari pada motif pribadi.
Namun, menurutnya, polisi terus melakukan pengusutan sebelum menyimpulkan motif sesungguhnya di balik perusakan gereja tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut beberapa saksi, petunjuk yang ada, kami duga ini motif pribadi. Tapi kami masih dalami, karena berbagai kemungkinan bisa terjadi," kata Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (13/3).
Dia menyampaikan aparat kepolisian di Sumatera Selatan bersilaturahmi ke sejumlah tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan musyawarah pimpinan daerah (Muspida).
Menurutnya silaturahmi ini penting agar insiden perusakan gereja sebagai langkah untuk mengantisipasi isu perusakan gereja menjadi liar atau meluas ke ranah lain.
"Jangan sampai terjadi hal-hal yang meluas," tutur mantan Kapolrestabes Surabaya itu.
Gereja Katolik Santo Zakaria di Dusun 3, Desa Mekar Sari dirusak sekelompok orang tidak dikenal. Padahal, gereja itu baru selesai direnovasi dan diresmikan kembali oleh Uskup Palembang pada Minggu (4/3).
Petrus (35), seorang umat di gereja tersebut menerangkan pelaku datang bersepeda motor dan berboncengan.
"Pelaku lebih dari empat orang datang dengan empat sepeda motor, membawa pukul godam merusak pintu dan jendela," kata dia.
(ugo/arh)