Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan Program Keluarga Harapan (PKH) dapat membantu melawan hoaks yang sering menimpa Presiden Joko Widodo. Program ini dinilai efektif untuk menangkal hoaks, lantaran ada petugas atau pendamping PKH yang kerap berinteraksi dengan masyakat.
Adapun PKH merupakan program perlindungan sosial dengan memberikan bantuan pada keluarga yang berkategori sangat miskin.
"Biasanya hoaks itu masuk sebagai virus-virus yang merusak rakyat, maka saya titipkan ke pendamping harus melindungi dari fitnah-fitnah itu," ujar Idrus di kawasan Jakarta Pusat, Senin (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idrus menyebut salah satu hoaks yang kerap dituduhkan ke Jokowi adalah keturunan komunis. Menurutnya, hoaks itu adalah tuduhan yang sangat ekstrem dan kini sudah tersebar hingga ke berbagai daerah.
"Pak Jokowi difitnah komunis. Kita harus memprotect dan menegaskan bahwa itu tidak betul," katanya.
Politikus Golkar ini meyakini, hoaks akan semakin meningkat seiring berjalannya tahun politik pada 2018 ini. Ia khawatir maraknya hoaks kepada pemerintah akan berpengaruh pada produktivitas Indonesia.
"Nanti malah semakin mundur dan tidak bisa bersaing dengan negara lain, makanya dengan program ini kita bisa bilang bahwa provokator hoaks dan ini program PKH Pak Jokowi bagus," ucap Idrus.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pemerintah menganggarkan belanja Rp283,7 triliun untuk pengentasan kemiskinan. Bantuan itu terdiri dari pelaksanaan PKH bagi 10 juta KK, Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) bagi 10 juta KK, Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan bagi 92,4 juta jiwa, serta pendidikan program Indonesia Pintar bagi 401.500 mahasiswa.
Adapun khusus untuk PKH dan bantuan pangan, pemerintah menganggarkan dana Rp38,3 triliun.
(agi)