Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai jargon Revolusi Mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo sekadar jargon. Menurutnya, Jokowi lebih tepat mencanangkan jargon Revolusi Beton.
Hal ini dinyatakan Fadli Zon terkait banyaknya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi. Ia menilai janji Jokowi untuk membangun manusia tidak terwujud.
"(Revolusi mental) cuma jargon. Revolusi beton, itu pun banyak mangkrak dan rusak betonnya," kata Fadli saat ditemui di Kantor DPP Gerindra di Jakarta, Selasa (20/3).
Fadli mengklaim Pemerintah terlalu banyak melontarkan janji-janji. Namun tak ada realisasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPR itu bercerita saat dia mengunjungi konstituennya. Ia mengklaim seluruh pemilihnya mengatakan mereka semakin susah di era Jokowi.
"Kiri kanan lihat rakyat sengsara, kan itu lagunya. Naik,naik, bbm naik, tinggi-tinggi sekali," kata Fadli menirukan nada lagu anak-anak Naik Naik ke Puncak Gunung.
Fadli mengatakan hal ini tak terjadi jika Prabowo jadi presiden yang akan lebih mengedepankan ekonomi kerakyatan.
"Ya bisa dipastikan (rakyat sejahtera) karena platform ekonomi kami adalah kerakyatan yang diprioritaskan bukan beton, tapi manusianya," kata Fadli.
Revolusi Mental adalah salah satu jargon Jokowi sejak ia mencalonkan diri di Pilpres 2014. Setelah menjadi Presiden, Jokowi juga menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Inpres ini dikhususkan untuk memperbaiki serta membangun karakter bangsa Indonesia dalam melaksanakan revolusi mental.
(sur)