Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Udara menyampaikan Kolonel Pnb M.J. Hanafie, pilot pesawat latih yang jatuh di Cilacap memiliki sejumlah pengalaman menerbangkan pesawat tempur.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan karena pengalamannya menerbangkan pesawat tempur, Hanafie pun mendapat
nickname atau julukan 'jaguar'.
"Menerbangkan pesawat tempur Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon dan Sukhoi Su-27/30," kata Jemi dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Senin (21/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Hanafie pun sempat bergabung sebagai penerbang Tim Aerobatik 'Elang Biru' dengan pesawat F-16 tahun 1995-1997.
Jemi menuturkan Hanafie merupakan penerbang TNI AU yang pernah berkesempatan mencoba manuver 'Cobra Pugachev' dengan pesawat tempur Sukhoi saat kursus transisi di Rusia.
Manuver 'Cobra Pugachev' adalah manuver sulit yang menampilkan keunggulan aerodinamika pesawat dengan manuver terbang lurus kemudian tiba-tiba mendongak seperti ular kobra dan kembali pada posisi awal dan siap menyerang.
Jabatan terakhir Hanafie di TNI AU adalah sebagai Paban II/Sismet Ditdok Kodiklatau di Jakarta. Selain itu, Hanafie juga pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) di Tanjung Pinang, Liaision Officer di Butterworth Malaysia, dan jabatan lainnya.
Jemi menyampaikan sejak November 2017, Hanafie membantu pelaksanaan latihan penerbangan di Genesa Flight Academy (GFA) sesuai surat permohonan dari Direksi GFA ke TNI AU yang ditindaklanjuti dengan penugasan dari TNI AU.
Saat kejadian, menurut Jemi, Hanafie tengah melakukan terbang aerobatik untuk mempersiapkan acara Wing Day (Wisuda Siswa) GFA yang rencananya akan dilaksanakan pada 28 Maret mendatang.
Pesawat latih aerobatik jenis Super Decathlon DL-30 dengan nomor registrasi PK-RTZ milik Genesa Flight Academy (GFA) mengalami kecelakaan dan jatuh di bandara Tunggul Wulung Cilacap sekitar pukul 15.15 WIB.
Kolonel Pnb M.J. Hanafie selaku pilot pesawat latih tersebut tewas.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan menjelaskan pesawat yang diterbangkan Hanafi itu baru melakukan satu kali penerbangan dalam rangka latihan.
Ketika pesawat melakukan manuver akrobatik berputar dengan nose pesawat di bawah, pilot tak dapat melakukan
recover kembali.
(pmg/gil)