Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritisi politikus yang terlihat seperti menjadi pengemis karena hanya mengincar posisi calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2019. Karena itu, ia tak ingin mengikuti jejak mereka dan bakal membuat kejutan di pilpres tahun depan tersebut.
Rizal yakin dirinya akan didukung dan dipilih sebagai calon presiden (capres) dari poros baru yang lebih suka dia sebut sebagai poros rakyat.
"Kita jangan belajar jadi pengemis. Saya dan tim bekerja sederhana. Saya siap buat kejutan di Pilpres nanti sebagai capres dari poros rakyat," kata Rizal saat bertandang ke kantor redaksi CNNIndonesia.com, Jakarta, Senin (18/3) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku sudah melakukan komunikasi politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rizal menekankan sudah mengutarakan keinginannya untuk maju sebagai capres dengan berbagai tawaran dan pengalaman untuk membuat SBY dan Prabowo mendukung langkahnya.
"Rizal Ramli duduk di sini bukan hari ini cita-cita jadi capres. Tapi 40 tahun sudah punya pengalaman dan hubungan baik dengan tokoh-tokoh bangsa. Jadi kalau Tuhan mengizinkan tidak usah tanya perahunya apa, tapi
kun fayakun, bisa jadi tiga poros," kata Rizal.
Setelah bertemu dengan Prabowo dan SBY, Rizal juga dalam waktu dekat juga akan bertemu dengan Jokowi. Mantan Kepala Bulog itu kembali menegaskan pertemuannya dengan Jokowi nanti bukan untuk mengemis sebagai cawapres, melainkan mengenalkan diri sebagai capres.
Hal itu karena Rizal menilai, demokrasi akan lebih menarik jika disuguhkan tiga poros selain kubu Jokowi dam Prabowo yang sudah terbaca peta politiknya nanti. Rizal yakin jika tiga poros terbentuk maka pilpres akan berlangsung dua putaran.
Berbekal elektabilitas yang diyakini Rizal akan terus meningkat setelah keliling Indonesia, dia yakin bakal mampu bertarung di Pilpres 2019 meski berlangsung dua putaran. Dia pun berani jika dihadapkan secara
head to head dengan Jokowi di putaran kedua.
"Kalau sudah dengan Jokowi kita tinggal adu pengalaman dan ide. Saya yakin poros Prabowo akan mendukung kita di putaran kedua nanti. Tunggu kejutannya," tegas Rizal.
 Rizal Ramli percaya akan bisa membentuk poros lain di Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma). |
Pengalaman di pemerintahan Gus DurRizal mengungkapkan masyarakat di Indonesia akan kembali diingatkan pengalaman suksesnya selama pemerintahan Gus Dur. Ia mengaku telah melakukan sejumlah terobosan penting baik di bidang ekonomi dan politik.
Selama 21 bulan menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian di pemerintahan Gus Dur, ia mengklaim mampu meningkatkan perekomian Indonesia dari negatif tiga persen hingga ke positif 4,9 persen. Selama itu pula, Rizal mengklaim, juga berhasil mengurangi utang negara di pemerintahan Gus Dur, mencapai indeks gini ratio terendah (0,31) sepanjang sejarah Indonesia dan menaikkan angka ekspor serta menjaga kestabilan harga pangan tanpa lakukan impor.
"Sayangnya sekarang banyak program Jokowi yang bagus cuma dia diintervensi oleh kekuatan luar yang membuat ekonomi Indonesia tidak berhasil. Kalau kita presiden pertumbuhan ekonomi bisa sampai 7 persen dalam dua tahun. 21 bulan zaman Gusdur saja bisa kok dua tahun nggak bisa," tutur Rizal.
Selain soal pengalaman, berkat warisan jaringan Gus Dur, Rizal mengaku mendapat banyak dukungan dari kalangan Islam, khususnya warga Nadhlatul Ulama (NU) atau Nahdiyin dan juga masyarakat minoritas lainnya. Hal itu terlihat saat Rizal berkunjung ke pesantren-pesantren dan juga sejumlah kalangan di beberapa daerah.
Karena itu dirinya percaya diri menyambut Pilpres 2019 dan maju sebagai capres.
"Rakyat bakal tahu kalau Rizal siap memimpin Indonesia tahun 2019-2024," ucap Rizal.
(osc/sur)