Banyak Dikritik, Panitia Akui Paskah di Monas Kontroversial

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Minggu, 01 Apr 2018 06:30 WIB
Panitia Paskah Bersama II menyebut perayaan Paskah di Monas hari ini penuh kontroversi lantaran banyak umat kristiani yang keberatan dengan lokasi acara.
Umat kristiani sudah memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat, sejak pukul 04.00 WIB dini hari untuk mengikuti perayaan Paskah Bersama II. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 1000 orang umat kristiani memadati Lapangan Monumen Nasional (Monas) sejak Minggu (1/4) pukul 04.00 WIB untuk merayakan Paskah Bersama II. Acara serupa pernah digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2015.

Selaku panitia, Humas Paskah Bersama II Ronny Rompas mengatakan perayaan hari kebangkitan Yesus yang digelar di Monas tahun ini penuh polemik.

Ronny menyebut permasalahan itu juga sangat dipahami oleh Pendeta Gilbert Lumoindong yang akan menyampaikan khotbah di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tahu memang lumayan kontroversial belakangan ini. Kami lihatnya di media sosial ketika gembala kami di sini, Pendeta Gilbert sering mem-posting setiap kegiatan termasuk acara ini," kata Ronny kepada CNNIndonesia.com di lokasi perayaan, Minggu (1/4). 

"Ada yang memberikan tanggapan-tanggapan secara khusus sifatnya menolak. Di medos sangat ramai," ujarnya melanjutkan.

Menurut Ronny, mayoritas warganet yang keberatan perayaan Paskah di Monas justru mereka yang beragama Kristen.

"Lihat dari protes banyakan malah yang Kristen. Komentar-komentar di medsos. Alasannya macam-macam," ujarnya.

Ronny yang juga mengutip Gilbert menuturkan sejumlah warganet menolak perayaan Paskah di Monas karena berbagai alasan.

Pertama, warganet protes karena menilai perayaan Paskah tak perlu digelar besar-besaran di tanah lapang. Hal ini lantaran acara keagamaan pernah dilarang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Alasan lainnya, warganet beranggapan perayaan Paskah di Monas hendak menyaingi Reuni 212 yang digelar sebagian umat muslim pada Desember 2017 lalu di tempat yang sama.

"Ada yang bilang ini tandingan 212. Kami bilang, bukan tandingan karena sebelum 212 kami sudah lakukan tahun 2015. Kami jelas ini doa ibadah untuk jemaat, kota, dan negara," kata Ronny.

Kepada yang menolak, Ronny menjelaskan bahwa berdasarkan Alkitab, acara Paskah dirayakan di alam terbuka. Mulai dari peristiwa penyaliban sampai Yesus bangkit dari kubur. 

"Dan prinsip pertama kami, kami sudah lakukan dan berkali-kali gereja biasa bikin acara di sini. Lingkungan Monas," katanya.

Dari rincian acara yang diterima CNNIndonesia.com, sejumlah pejabat dijadwalkan hadir pada acara ini. Mereka antara lain Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, Pangdam Jaya Mayjen Joni Supriyanto.

Mereka diberi kesempatan untuk memberi sambutan.

Perayaan Paskah ini adalah kali kedua kegiatan keagamaan dirayakan di Monas setelah sebelumnya perayaan reuni Alumni 212 dirayakan di tempat yang sama pada Desember 2017 lalu.

Kegiatan keagamaan di Monas bisa dilaksanakan setelah Anies merevisi Peraturan Gubernur Nomor 186 Tahun 2017 tentang pengelolaan kawasan Monas.

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengeluarkan Pergub pada tanggal 13 Oktober 2017 yang melarang Monas sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan. setelah revisi Pergub, Anies membolehkan kegiatan sosial, budaya, dan agama di Monas.  (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER