Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kandidat gubernur Jawa Barat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018, Ridwan Kamil dan Tb Hasanuddin sama-sama berada di Tasikmalaya.
Calon Gubernur Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) mendatangi pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda, sedangkan Tubagus Hasanuddin menyapa puluhan tukang becak di Jalan Empang, Kota Tasikmalaya.
Dalam kunjungannya, Ridwan-Uu mengklaim mendapat dukungan dari kiai dan guru-guru di pesantren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, saya sangat berbahagia karena kami menerima secara resmi dukungan dari keluarga besar Pesantren Miftahul Huda dan jaringan alumninya yang dapat menambah kekuatan besar dalam memenangkan Pilkada Jabar," kata Ridwan melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (1/4).
Emil, sapaan akrab Ridwan, menyatakan hal tersebut setelah bertemu dengan Ketua Umum Ponpes Miftahul Huda Asep Moushul, di Manonjaya, Tasikmalaya.
Pada Sabtu (31/3) lalu, keluarga besar pengurus Ponpes Miftahul Huda mendeklarasikan dukungannya kepada 'Rindu' untuk memenangkan Pilgub Jabar di Gedung Hamida.
Surat dukungan ditandatangani oleh dewan kiai Ponpes Miftahul Huda yang terdiri dari 9 orang kiai. Antara lain, Pimpinan Umum KH Asep Ahmad Moushul, Wakil Ketua KH Abdul Azis Affandy, dan sesepuh pesantren KH Abdul Fatah.
Menurut Emil, dukungan ini merupakan buah dari komunikasi yang intens antara Uu dengan dewan kiai pesantren Miftahul Huda, yang merupakan keluarga besar Uu. Seperti kita tahu bahwa pesantren Miftahul Huda didirikan oleh kakek dari Uu, yakni ulama besar KH. Khoer Affandi.
"Komunikasi yang terus dilakukan oleh Kang Uu dan keluarganya menghasilkan bentuk dukungan yang nyata untuk memperkuat basis dukungan Rindu dari kalangan pesantren dan ulama di wilayah Priangan Timur," kata Emil.
Wakil Pimpinan Ponpes Miftahur Huda KH Abdul Azis menambahkan, alasan Miftahul Huda memberikan dukungan kepada Rindu karena paslon ini paling banyak didukung oleh pondok pesantren, progamnya pro rakyat, dan akan mewujudkan keberpihakan kepada pesantren.
Sapa Tukang BecakSementara itu, cagub Jabar nomor urut dua Tubagus Hasanuddin menyapa puluhan tukang becak di Jalan Empang, Kota Tasikmalaya.
Begitu tiba, pria yang akrab disapa Hasan itu langsung menyalami para tukang becak tersebut. Mantan wakil Komisi I DPR RI ini kemudian dicurhati terkait berbagai permasalahan yang mereka hadapi, salah satunya terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan di Jawa Barat.
Hasan mengatakan, keluhan masyarakat Jawa Barat merupakan cambukan untuk bekerja keras mewujudkan kemakmuran rakyat Jawa Barat.
Terkait pelayanan kesehatan yang dikeluhkan, ia menyiapkan program Jabar Cageur yang digulirkan bersama pasangannya Anton Charliyan. Program Jabar Cageur, lanjut Hasan, merupakan bentuk pelayanan kesehatan prima bagi rakyat Jabar.
"Dari 27 Kabupaten/kota di Jawa Barat yang saya kunjungi, permasalahan masyarakat kalangan bawah hampir sama, terkait pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya, maka program saya pun menyesuaikan dengan permasalahan tersebut," ungkap Hasan.
Melalui Jabar Cageur, kata Hasan, akan dibangun rumah sakit provinsi di empat wilayah rujukan.
Selain itu, akan ditingkatkan seribu lebih ruang rawat inap di berbagai puskesmas. Serta, akan ditempatkannya dokter spesialis di puskemas dengan tunjangan hingga 20 juta per bulan.
"Kalau ada rakyat Jabar yang sakit, pemerintah wajib menyehatkan. Tentunya dengan pelayan kesehatan yang optimal," paparnya.
Selain memaparkan program, Hasan juga memotivasi para tukang becak, untuk terus berjuang dan bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Dia menegaskan, dirinya siap mendengar setiap keluahan masyarakat, serta mewujudkan kemakmuran rakyat Jawa Barat.
"Kalau bapak hidup seperti ini, jangan putus asa, anak-anak kita punya harapan untuk jadi orang sukses, saya akan buka jalannya dengan membangun Jawa Barat. Pencalonan saya untuk memimpin Jabar sebagai bakti untuk rakyat," ucapnya.
(ugo/hyg)