Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, yang diusung Partai Golkar Idrus MT Mopili turun dari panggung debat terbuka antarcabup yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo Utara. Dia enggan ikut debat KPU yang digelar di Desa Titidu, Kecamatan Kwandang.
"Ini bukan strategi, namun saya menilai debat tidak bermakna sebab sebaik apapun yang disampaikan namun rakyatlah yang menentukan pilihan," ujar Mopili, seperti dikutip dari
Antara, Minggu (1/4).
Pemilihan Bupati Gorontalo Utara diikuti tiga pasang calon yakni Idrus MT Mopili-Suhelah, Roni Imran-Ismail Patamani, Indra Yasin-Thariq Modanggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mopili memilih meninggalkan gedung tempat debat tersebut digelar, didampingi Calon Wakil Bupati Suhelah dan tim pemenangannya.
Mopili mengaku rakyat sudah pintar maka tidak perlu ada yang diperdebatkan sebab tidak bermakna apa-apa.
"Rakyat tidak ingin mendengar, tapi mereka butuh bukti, maka saya dan Calon Wakil Bupati datang tidak untuk memberi janji namun memberi bukti melalui program baru," ujarnya.
Thomas menilai tidak perlu menawarkan janji-janji manis, sebab yang diprogramkan dalam visi misi harus dilaksanakan melalui kerja, maka ia mempersilakan debat diikuti dua Calon Petahana atau Cabup dari nomor urut 1 Indra Yasin dan nomor urut 3 Roni Imran.
Kedatangannya di acara itu, kata Ketua DPD II Partai Golkar Gorontalo Utara yang juga mantan Cabup pada Pilkada 2013 lalu, untuk menghargai undangan pihak KPU, namun tidak ingin mengambil bagian dalam debat.
"Masyarakat dipersilakan memberi penilaian terhadap dua figur Cabup lainnya," ujarnya.
Komisioner KPU Divisi Sumber Daya Manusia, Gandhi Akase mengatakan, ketidakikutsertaan salah satu Cabup dalam debat tersebut tidak menjadi persoalan saat itu dan tidak mengganggu jalannya debat terbuka yang dimulai sejak pukul 20.00 Wita hingga 22.00 Wita pada Sabtu (31/3).
Terkait sanksi bagi pasangan calon kata Gandhi, pihaknya masih akan mengkaji ulang berdasarkan dokumentasi yang ada, serta masih akan dibahas ulang, termasuk meminta penjelasan dari pihak KPU RI.
"Belum ada sanksi apapun, kita belum sampai pada tindakan tersebut sebab kejadian ini perlu dibahas lagi di ruang khusus," ujarnya.
Debat terbuka itu hanya diikuti dua Cabup yaitu nomor urut 1 Indra Yasin dan nomor urut 3 Roni Imran dan berlangsung lancar.