Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, aman dikunjungi wisatawan pascaletusan freatik di Kawah Sileri pada Minggu (1/4) siang.
"Yang pasti, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng tetap aman dikunjungi wisatawan meskipun terjadi letusan freatik di Kawah Sileri. Itu karena Kawah Sileri hanyalah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Dieng," ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman seperti dilansir dari
Antara.
Ia mengatakan berdasarkan pemantuan di lapangan, sebaran material lumpur dari letusan freatik itu sejauh lebih kurang 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, dan 100 meter ke arah barat laut atau objek wisata D'Qiano.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu saat dilakukan pengukuran gas di udara pada jarak sekitar 40 meter dari pusat titik letusan freatik, tidak terdeteksi gas berbahaya.
Dalam hal ini, gas CO2 sebesar 0,04 persen volume atau di bawah ambang batas normal 0,5 persen volume, sedangkan H2S dan SO2 tidak terdeteksi (0 ppm).
"Berdasarkan pemantauan di lokasi kejadian hingga pukul 16.00 WIB menunjukkan tidak ada letusan susulan," katanya.
Arie menuturkan dua hari sebelum letusan freatik, petugas PPGA Dieng telah berkoordinasi dengan BPBD Banjarnegara terkait perubahan suhu dan penurunan permukaan air Kawah Sileri.
Menurut dia, koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan letusan freatik di Kawah Sileri.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya merekomendasikan agar masyarakat maupun wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 200 meter dari bibir kawah.
Selain itu, kata Arief, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu terkait dengan aktivitas Gunungapi Dieng serta selalu mengikuti arahan dari BPBD Banjarnegara maupun BPBD Provinsi Jawa Tengah.
(wis)