OPM Kabur saat TNI Urus Bayi Usai Baku Tembak

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 13:26 WIB
Kodam Cenderawasih mengklaim kelompok Organisasi Papua Merdeka telah melarikan diri usai baku tembak di Tembagapura, Papua. Namun pengejaran tidak dilanjutkan.
Prajurit TNI menyelematkan bayi saat dalam pengejaran kelompok OPM di Papua. (Dok. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan sejumlah anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang disebut sebagai kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) telah melarikan diri dari kampung Banti, Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua.

Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan pasukan TNI melakukan pengejaran terhadap OPM pada Selasa (3/4). Saat itu, menurutnya, prajurit TNI menemukan sekelompok OPM berusaha membakar sesuatu.

"Sempat diusir dengan tembakan sehingga mereka melarikan diri dengan meninggalkan seorang bayi ditengah-tengah kancah pertempuran," kata Aidi kepada CNNIndonesia.com melalui keterangan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aidi mengatakan beruntung pasukan TNI tidak melakukan tembakan secara ngawur sehingga tidak melukai bayi di lokasi itu. Bayi tersebut kemudian diselamatkan prajurit TNI dan dibawa ke perkampungan.

"Namun pengejaran akhirnya tidak dilanjutkan karena anggota TNI sibuk mengurusi bayi sedangkan momen tersebut dimanfaatkan oleh KKSB untuk melarikan diri," kata Aidi, tanpa merinci jumlah anggota OPM yang dia maksud.

Dalam operasi ini, pasukan TNI dipimpin oleh Danbrigif 20/IJK Kolonel Inf Frits Pelamonia selaku komandan satgas. TNI menurunkan pasukan sebanyak 50 orang terdiri dari 20 org Yonif 751/R, 20 orang Yonif 754/ENK dan 10 orang Mako Brigif.

Pihak OPM sempat menguasai wilayah Banti. Baku tembak terjadi pada Minggu (1/4) dan Senin (2/4). Kontak senjata itu menimbulkan korban jiwa, seorang dari OPM dan satu prajurit TNI.

OPM Melarikan Diri Saat TNI Urus Bayi Usai Baku TembakKampung Banti merupakan tempat pengejaran pasukan TNI terhadap OPM. (Dok. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi)
Sebelumnya, Panglima Operasi Komando Daerah Pertahanan III Kalikopi, Nemangkawi, Papua, Hendrik Wanmang mengatakan warga Banti merupakan penduduk asli yang selama ini ditipu oleh PT. Freeport Indonesia. Mereka tengah berjuang mengembalikan hak atas kedaulatannya.

"Saya punya masyarakat sama-sama berjuang untuk tutup PT. Freeport, karena itu akar masalah Papua," tegas Hendrik kepada CNN Indonesia.


Dia mengakui ada rumah warga yang terbakar, selain rumah sakit dan sekolah di lokasi itu.

"Rumah sakit dan sekolah itu bikin dari PT. Freeport, bukannya menyelamatkan masyarakat. Ada rumah sakit saja banyak orang mati di usia yang tidak pantas mati. Coba bayangkan itu. Sekarang sudah ada rumah sakit, tapi anak kecil masih muda sudah mati banyak sekali. Kekurangan gizi di mana-mana," katanya.

Dalam baku tembak itu, seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, Prajurit Satu Vicky Rumpasium tewas. Sementara Rumah yang terbakar belum diketahui jumlahnya. Kodam Cenderawasih menyebut tak ada korban dari masyarakat sipil atas atas pembakaran dan baku tembak tersebut.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER