Jakarta, CNN Indonesia -- Plt Wali Kota Balikpapan, Rahmat Mas'ud mengatakan upaya pembersihan
minyak tumpah di Teluk Balikpapan yang berdampak hingga kawasan pesisir bisa rampung hingga empat hari mendatang.
Hal itu diutarakan Rahmat berdasarkan laporan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan yang memimpin tim gabungan pembersihan tumpahan minyak tersebut.
"Pimpinan KSOP Balikpapan menyatakan insya Allah empat hari ke depan tumpahan minyak di teluk Balikpapan, insya Allah akan klir," ujar Rahmat saat diwawancara
CNN Indonesia TV, Rabu (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumpahan minyak yang mencemari Teluk Balikpapan hingga kawasan pesisir itu, kata Rahmat, berasal dari kebocoran pipa bawah laut milik PT Pertamina (Persero). Penyebab kebocoran tersebut masih diselidiki aparat terkait.
"Kami pemerintah kota fokus penyelesaian pembersihan limbah di pesisir," ujar dia.
Ia menyatakan andai dalam empat hari ke depan progres pembersihan sudah selesai, maka status tanggap darurat yang semula ditetapkan 14 hari akan dicabut.
Kerugian dan Dampak LingkunganRahmat menyatakan pihaknya belum bisa menaksir kerugian akibat tumpahan minyak yang menyebar di Teluk Balikpapan itu sejak Sabtu (31/3).
"Yang jelas ada satu kapal terbakar, kapal batu bara," kata dia.
Tumpahan minyak tersebut mencemari kawasan pesisir termasuk ke perkampungan warga nelayan. Para nelayan pun kesulitan melaut, dan alur pelayaran sempat ditutup.
Alur pelayaran di Teluk Balikpapan ditutup menyusul terjadinya tumpahan minyak pada Sabtu 31/3 dinihari dan berlanjut dengan peristiwa kebakaran minyak tumpah itu di tengah laut. Selain menewaskan lima orang, satu buah kapal juga turut terbakar walau hanya sebagiannya.
Kapal kargo MV Ever Judger 2 berbendera Panama terbakar bagian buritannya saat sedang lego jangkar di perairan Teluk Balikpapan pada kejadian antara pukul 10.30-11.30 itu.
Seperti dikutip dari
Antara, alur pelayaran yang sempat ditutup selama dua hari itu telah dibuka kembali Selasa (3/4).
"Kerugian paling besar adalah ekosistem lingkungan di teluk Balikpaapan," ujar Rahmat.
Sementara itu, dikutip dari akun Twitter pribadinya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menginformasikan soal risiko yang mengancam tim pembersihan yang terdiri atas petugas dan masyarakat.
"Ini sangat berbahaya jika ada api, maka mereka dapat terbakar. Dampak tumpahan minyak masih meluas dan merusak ekosistem laut," kicau Sutopo.
Terkait ekosistem laut, Sutopo pun mengabarkan soal ikan pesut dan lumba-lumba yang mati akibat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.
(gil)