Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengimbau kepada
aktivis Ratna Sarumpaet agar melakukan mediasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Saran itu diberikan Sandiaga menanggapi rencana Ratna mensomasi Dishub DKI Jakarta yang beberapa waktu lalu menderek mobil SUV miliknya yang diduga parkir sembarangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Ratna berencana mensomasi Dishub karena dirinya merasa tak melanggar Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebetulnya ingin mengimbau Ibu Ratna, orang tua saya juga, kawan baik, senior kami aktivis yang sangat memperhatikan berbagai layanan publik yang dilakukan oleh Pemprov untuk mencoba dimediasi saja," kata Sandi di Balai Kota, Senin (9/4).
Mantan Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk itu berharap mediasi dapat mengantarkan Ratna dan Dishub DKI pada kesepakatan yang damai dan adil untuk semua.
"Saya mengimbau kalau bisa ada mediasi dan tercapai diskursus yang justru memberikan pemahaman, sosialisasi terhadap Peraturan Daerah ini kepada kalangan masyarakat DKI," ujarnya.
Sandi pun kembali membela jajaran anak buahnya di Dishub DKI. Apa yang dilakukan Dishub DKI kepada mobil Ratna, menurut Sandi, semata-mata untuk menegakkan hukum. Namun ia juga berharap sosialisasi terhadap Perda 5/2014 lebih optimal agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
"Karena kalau dilihat dari (sisi) hukum, banyak sekali bias kepada publiknya. Padahal, Dishub hanya ingin menjalankan perda. Jadi, sosialisasi yang perlu kami lakukan gencar lagi ke depan dan pemahaman masyarakat tentang perda tersebut," ujarnya.
Sandi mengaku Perda nomor 5 tahun 2014 yang melarang kendaraan parkir di badan jalan sudah mulai disosialisasikan ke daerah elite, tanpa dia menyebut spesifik di mana.
Kejadian mobil Ratna Sarumpaet diderek Dishub DKI terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Dalam rekaman, Ratna tak terima atas tindakan petugas yang memasang alat derek di mobilnya lantaran parkir liar.
Dengan suara tinggi, Ratna menyebut akan menelepon Anies Baswedan untuk mengadu. Namun Ratna mengaku teleponnya diterima oleh staf Anies.
Saat Pilkada DKI, Ratna adalah salah satu tokoh yang mendukung Anies Baswedan.
(wis/sur)