Ratna Sarumpaet Duga Sengaja Diadu Domba dengan Anies

Mesha Mediani & Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Senin, 09 Apr 2018 14:22 WIB
Ratna Sarumpaet mengklaim tidak akan terpancing dengan upaya adu domba dirinya dengan Anies Baswedan yang dilakukan sejumlah pihak tak bertanggung jawab.
Aktivis Ratna Sarumpaet menduga ada pihak yang sengaja megadu domba dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis Ratna Sarumpaet menduga ada pihak yang memanfaatkan isu penderekan mobilnya oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Selasa (3/4). Pihak tersebut ingin mengadu dirinya dengan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Saya lihat ada tendensi itu [Diadu], mau membuat saya berkonflik dengan gubernur yang saya pilih. Dia itu gubernur yang saya pilih, dan justru karena dia saya pilih maka saya mau meluruskan," kata Ratna kepada wartawan di salah satu restoran di bilangan Jakarta Pusat, Senin (9/3).

Menurutnya, hingga saat ini dia masih tetap percaya dengan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI. Ia tidak akan terpengaruh dengan upaya diadu domba yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya enggak mau dikonflik-konflikkan sama orang yang masih saya percaya," kata dia.

Ratna mengatakan bahwa polemik penderekan mobil secara paksa oleh Dinas Perhubungan bukan hanya persoalan di Jakarta saja, melainkan masalah yang turut dialami seluruh daerah di Indonesia.

Menurut ibunda artis Atika Hasiholan itu, masyarakat di berbagai daerah masih banyak yang belum tahu soal aturan tersebut dan banyak yang belum mau angkat suara ketika haknya dilanggar oleh petugas.

"Mereka yang menjadi korban biasanya terima saja, damai atau apa. Saya punya kewajiban kepada masyarakat bahwa warga punya hak jika kita diperlakukan melawan undang-undang," ujar Ratna.
Ratna menyarankan petugas Dishub yang tersebar di Jakarta dan seluruh daerah lainnya harus patuh terhadap peraturan dan tak bisa sembarangan dalam menderek mobil.

Para petugas diminta untuk patuh terhadap peraturan daerahnya masing-masing terkait aturan parkir sehingga tak ada masyarakat yang dirugikan atas kekeliruan pemerintah yang menderek mobil secara paksa.

"Nanti takutnya tahu-tahu ada running text bilang semua yang ada di jalan harus diderek. Bisa 700 ribu mobil sehari diderek, uangnya nanti dikemanakan itu, kan masalah lagi," pungkas Ratna.
Ratna telah mengirimkan somasi untuk Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta terkait insiden mobilnya yang diderek Dishub DKI.

Ratna mengatakan somasi itu telah dikirimkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Dishub DKI dan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan pagi ini. Ratna mensomasi Dishub karena dirinya merasa tak melanggar Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tetap berharap agar Ratna membatalkan somasinya dan menyelesaikan masalah dengan mediasi. Sandi berharap tindak penderekan mobil yang dialami Ratna menjadi momen sosialiasi Perda 5/2014 tentang Transportasi yang mengatur larangan parkir di badan jalan.

"Kalau masuk ke ranah hukum, tentunya harus mengikuti prosedur hukum. Tetapi, kalau masih ada ruang untuk mediasi dan digunakan menjadi suatu hal yang positif, (khususnya) mensosialisasikan Perda ini akan lebih baik, gitu," ujar Sandi di Kantor Ombdusman RI, Jakarta.
(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER