Polisi Sebut Miras Oplosan Pakai Alkohol 98 Persen

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 10 Apr 2018 03:27 WIB
Polisi mengatakan delapan orang tewas akibat miras oplosan di Srengseng Sawah karena metanol dengan alkohol 98 persen di dalamnya yang mematikan.
Polisi mengatakan delapan orang tewas akibat miras oplosan di Srengseng Sawah karena kandungan metanol dengan alkohol 98 persen di dalamnya yang mematikan. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan kandungan metanol dalam minuman keras oplosan yang menewaskan delapan orang di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, menjadi penyebab kematian para korban.

Indra mengatakan kandungan metanol dalam minuman oplos tersebut menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru pada korban yang berujung pada kematian.

Kepastian kandungan miras oplosan tersebut usai dilakukannya autopsi terhadap salah satu korban tewas dan hasil laboratorium forensik pada kandungan miras oplosan yang diracik oleh tersangka RS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dari hasil autopsi, hasil puslabfor, terkait masalah cairan yang masuk ke dalam tubuh korban, hasilnya positif cairan yang mengandung metanol itu memang yang mematikan," kata Indra di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (9/4).

Indra menyebut metanol itu mengandung alkohol 98 persen. Dalam oplosan tersebut, RS mencampurkan metanol dengan bahan lainnya, lalu menjulukinya "gingseng".

"[Kandungan 98 persen] itu dalam metanolnya terutama yang ada dalam alkohol itu yang dicampur minuman kola, sirup, minuman energi, dan air," papar Indra.

Selain kandungan metanol, Indra mengatakan kandungan etanol juga terdapat dalam minuman oplosan tersebut. Kandungan etanol akan menimbulkan efek mabuk bagi yang meminumnya.


Indra menilai konsumsi minuman oplos sudah menjadi kebiasaan. Padahal penikmat minuman oplosan sudah mengetahui kandungan yang ada dalam minuman itu.

Berdasarkan keterangan korban selamat, Indra mengatakan mereka tergiur dengan minuman oplosan tersebut karena kandungan minuman soda dan sirup di dalamnya.

"Mereka saat itu kumpul, kemudian karena saat itu malam minggu, jadi kebiasaan mereka mencari minuman seperti itu, keras dan dioplos. Mereka tahu itu keras dioplos, namun jadi kebiasaan," kata Indra.


Indra mengatakan kini pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Depok untuk mengetahui berapa banyak korban yang juga membeli minuman oplos di tempat RS.

Diketahui sebanyak delapan orang tewas akibat meminum minuman oplosan tersebut. Polisi juga telah menetapkan RS sebagai tersangka. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER