Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sohibul Iman menilai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais yang mendikotomi partai politik sebagai
partai setan dan partai Allah tak perlu.
"Secara fatsun (sopan santun) saya kira sebutan seperti itu tidak perlu lah ya," kata Sohibul disela acara semarak Milad ke-20 PKS yang digelar di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (15/4).
Namun demikian, Sohibul enggan berpendapat lebih jauh mengenai pernyataan Amien Rais itu. Sohibul mengaku tidak mengikuti isu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak ikuti," kata Sohibul.
 Amien Rais mendokotomikan partai politik menjadi partai Allah dan partai setan. (CNN Indonesia/Dhio Faiz) |
Ketua Penasihat Persaudaran Alumni 212 dan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais sebelumnya mendikotomikan partai politik yang ada di Indonesia menjadi dua kutub yaitu partai Allah dan partai setan.
Dikotomi tersebut disampaikan Amien saat tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) pagi.
Amien dalam tausyiahnya saat itu mengatakan bahwa seluruh kekuatan bangsa ini bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai, tidak hanya partai namun juga kelompok yang membela Allah untuk melawan hizbusy syaithan.
Amien juga menyebut PAN, PKS, dan Gerindra termasuk sebagai partai Allah. Sedangkan partai besar masuk dalam partai setan.
Namun Amien tak mau memberikan jawaban rinci mengenai siapa saja partai setan yang ia maksud. Menurut Amien, dikotomi itu hanya sebatas cara berpikir. Ia pun mengelak bahwa partai setan yang disebutnya itu merupakan partai tertentu.
"Saya enggak katakan begitu. Jadi bukan partai, tapi cara berpikir. Cara berpikir yang untuk Allah dan yang diikuti oleh setan. Gelombang pro setan merugi, gelombang besar yang didikte kehendak Allah pasti menang," kata dia.
(agi/sur)