Jakarta, CNN Indonesia -- Meski disebut sebagai salah satu kandidat terkuat sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden dari PKS,
Ahmad Heryawan alias Aher mengaku belum memikirkan untuk maju pada pemilihan presiden 2019.
Aher mengaku baru akan berpikir soal Pemilu 2019 setelah dirinya menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Saya kira
ngalir saja kan tadi baru pemberitaan media. Tenang saja," kata Aher kepada awak media di Gedung Sate Bandung, Selasa (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Aher, sembilan nama capres dan cawapres dari PKS baru pilihan tingkat internal partai.
"Belum [jadi] keputusan kan. Bagaimanapun saya harus menyelesaikan tugas sebagai Gubernur sampai 13 Juni. Setelah itu baru leluasa berpikir," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut sembilan nama capres dan cawapres hasil pemilihan internal partai.
Mereka adalah Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Anggota DPR Tifatul Sembiring, Anggota DPR Al Muzammil Yusuf, dan Anggota DPR Mardani Ali Sera.
"Jadi kalau Pak Aher [kandidat] paling kuat, ya karena beliau memang pilihan tertinggi dari proses penjaringan di PKS," kata Hidayat di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (16/4).
(hyg/arh)