Penulis Lafaz Allah di Trotoar Bandung Idap Gangguan Jiwa

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 18 Apr 2018 06:27 WIB
Pelaku diketahui pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan mengalami gangguan jiwa lebih dari 10 tahun. Aksi menulis lafaz Allah bukan baru kali ini dilakukannya.
Penulis lafaz Allah di trotoar di Kota Bandung diduga orang yang punya gangguan kejiwaan. (Dok. Kecamatan Bojongloa Kidul)
Bandung, CNN Indonesia -- Pembuat tulisan Allah di trotoar di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat diduga mengalami gangguan kejiwaan. Pelaku, Wiwi Wikarmaji kini diamankan di Polrestabes Bandung.

Sekretaris Kecamatan Bojongloa Kidul Rajasa Brutu mengatakan, tulisan tersebut pertama kali diketahui oleh staf Perlindungan Masyarakat (Linmas) kecamatan yang kebetulan sedang melintas di trotoar jalan sekitar Terminal Leuwipanjang kemarin.

"Sore sekitar jam 4, Linmas melintas di jalan kemudian melaporkan ke kecamatan dan dihapus pada saat itu juga," kata Rajasa kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditelusuri pelaku diketahui bernama Wiwi Wikarmaji merupakan warga RT 07/04 Kelurahan Situsaeur. Lafaz tersebut digoreskan melalui batu bata merah sepanjang 5 meter.

Pelaku kemudian sempat dibawa ke Puskesmas Kopo. Berdasarkan keterangan puskesmas, lanjut Rajasa, Wiwi merupakan orang dengan gangguan jiwa.

"Penyakitnya sudah lebih dari 10 tahun dan sering berobat ke RSJ [Rumah Sakit Jiwa]," ujar Rajasa. Setelah tak lagi jadi pasien rumah sakit jiwa Wiwi ternyata masih berkeliaran.

Setelah ditangkap Wiwi kemudian dibawa ke puskesmas untuk diperiksa dan diduga mengidap gangguan kejiwaan.

Ketua RT tempat Wiwi tinggal, kata Rajasa, menyataka bahwa warganya itu memang kerap membuat membuat tulisan Allah dalam bahasa arab. Dinding-dinding rumah tetangga kerap jadi sasaran Wiwi.

"Pelaku kadang suka salat di tengah jalan dan lebih seringnya tinggal di jalan," ujarnya.

Rajasa berharap kejadian ini tidak dipermasalahkan karena memang pelakunya orang dengan gangguan kejiwaan. Warga juga diminta tidak terpengaruh informasi yang bersifat provokatif di media sosial. (hyg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER