Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menyerahkan dua Train Set Light Rail Transit (LRT) ke Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin. Menhub mengharapkan proyek pembangunan LRT pertama di Indonesia ini bisa rampung di awal bulan Juni 2018 mendatang.
Dua
Train Set LRT yang sudah tiba di awal bulan April 2018 lalu di Pelabuhan Boom Baru Palembang, langsung ditinjau oleh Menhub. Didampingi Gubernur Sumsel, Dirjen Perkeretaapian Zulkifli dan petinggi lainnya, Budi Karya Sumadi melihat fasilitas di dalam kereta cepat ini.
"Saya senang LRT sudah datang, progress yang kita rencanakan sesuai dengan target. Kalau bisa penyelesaiannya lebih cepat. Bukan pertengahan Juni, tapi awal Juni 2018 sudah selesai," ujarnya usai meninjau LRT di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Jumat (20/4).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan tes awal LRT, terlebih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang nanti. Dua
train set LRT ini akan dipindahkan ke Depo utama di kawasan Jakabaring Palembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menhub memastikan akan menerapkan tarif yang terjangkau untuk penumpang LRT, yaitu sebesar Rp 5.000 untuk jarak dekat di perkotaan. Namun untuk trayek jarak jauh, terutama menuju ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, akan diberlakukan tarif berbeda.
"Tarif akan kita bahas lagi, kita sangat berhati-hati untuk menetapkannya, agar bisa terjangkau untuk masyarakat. Pemerintah pusat juga menyediakan
Public Service Obligation (PSO), yaitu bantuan untuk meringankan tarif LRT," katanya.
Kehadiran LRT diharapkan Menhub bisa menciptakan gaya hidup baru bagi masyarakat di Palembang. Ibu kota Sumsel ini juga akan menjadi percontohan bagi kota lain, sebagai kawasan yang sukses menerpakan angkutan massal terbaru.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, kehadiran transportasi massal ini akan mengurai kemacetan dan bisa mengubah kultur dan kedisiplinan warga Palembang.
"Palembang diprediksi akan macet total pada tahun 2020 mendatang, makanya kita lakukan transportasi massal sekarang. Tidak banyak kota yang punya LRT dan kita yang pertama. Kita memaksa warga untuk disiplinm, menjaga kebersihan dan terbiasa antri," ujarnya.
Menurut Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli, penetapan tarif harus dilihat dari faktor waktu yang singkat dan biaya yang murah. Terlebih ada subsidi perintis dari pemerintah pusat sekitar Rp100 Miliar.
Subsidi perintis tersebut diberikan karena proyek LRT baru pertama kali di Palembang, belum adanya perhitungan yang pasti dan demand yang belum terbentuk.
"Malam ini akan di setting 2
train set-nya, sisa train set lain tinggal ikut settingan awal saja. Kita akan lakukan uji dimanis, akan terus bergerak dari Depo pusat di Jakabaring menuju ke stasiun OPI Jakabaring," ungkapnya.
Dua train set LRT berwarna putih ini terdiri dari enam kereta dengan bobot sekitar 300 ton per kereta.
Train set ini akan dipindahkan menggunakan kendaraan trailer ke Depo Jakabaring Palembang pada Jumat malam, sekitar pukul 22.00 WIB dari Pelabuhan Boom Baru Palembang.
(ugo/nef)