Medan, CNN Indonesia -- Sejumlah kelompok agama meminta semua pihak menjaga kedamaian dalam Pilgub Sumatera Utara dan menghindari isu SARA dalam pesta demokrasi kali ini.
Demikian diungkapkan oleh sejumlah tokoh agama, saat bersilaturahmi ke Posko Pemenangan Eramas, Jalan A Rivai, Medan, Senin (23/4).
Pada kesempatan itu, sejumlah tokoh menyampaikan harapannya baik dari kalangan Kristen, yakni J A Ferdinandus, tokoh agama Hindu Chandra Bosse, dan tokoh kalangan Konghucu JS Tevi Tandijono. Selain itu, ada pula tokoh Buddha The Cin Cai dan dari kalangan Islam, Abdurrahim Siregar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JS Tevi Tandijono mengatakan pihaknya menyepakati agar Pemilu dapat berjalan dengan damai tanpa sebaran fitnah. Masyarakat juga harus cerdas dalam menerima informasi berita yang benar maupun hoaks.
Sementara itu, The Cin Cai meminta agar partisipasi masyarakat meningkat dalam Pemilu kali ini. Dalam kesempatan itu, dia menyatakan mendengar langsung visi dan misi pasangan Eramas dari Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah alias Ijeck.
"Semoga Sumut bisa mendapat pemimpin yang amanah, bukan hanya untuk golongan tertentu tapi semuanya. Pilih sesuai hati nurani tanpa dipengaruhi diiming-iming," ucapnya.
Masuk ke Semua SukuAbdurahman Siregar menilai Edy dan Ijeck merupakan calon pemimpin yang bisa masuk ke semua suku, agama dan elemen masyarakat. Pemimpin tersebut, kata dia, merupakan sosok pemimpin yang diharapkan.
Sedangkan Tokoh Kristen, JA Ferdinandus menegaskan, yang terpenting bagi para pemuka agama, Pilkada bisa berlangsung damai.
"Segala sesuatu harus dilakukan atas dasar takut akan Tuhan. Kiranya Pilgub yang akan datang, kita tidak memilih berdasarkan agama, agama itu terlalu murni untuk dipolitisasi," katanya.
Menanggap itu, Edy Rahmayadi berterimakasih dan mengapresiasi semua tokoh agama yang hadir. Pertemuan tersebut, lanjutnya sangat bermanfaat untuk terciptanya kedamaian di Pilgub di provinsi tersebut.
"Politik akhirnya kekuasaan, tak bisa dipaksakan karena itu amanah rakyat. Rakyat dibebaskan memilih siapa pemimpinnya, jangan sampai dikotak-kotakkan masalah agama," tegasnya.
(asa)