Jokowi Bakal Pilih Kembali JK Jika Konstitusi Membolehkan

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 21:07 WIB
Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, AHY, Anies Baswedan adalah beberapa foto yang ditampilkan Najwa sebagai bakal cawapres Jokowi. Bagaimana reaksi Jokowi?
Presiden RI Joko Widodo akan mencari calon wakil presiden baru dalam Pilpres 2019 karena Wapres saat ini, Jusuf Kalla, tak bisa mencalonkan diri lagi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bereaksi atas nama-nama tokoh yang dijagokan menemaninya sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019. Ada lima foto tokoh yang ditampilkan presenter Najwa Shihab.

"Kalau di sini siapa yang terbaik Pak?," tanya Najwa seraya menunjukkan foto-foto tokoh untuk cawapres Jokowi dalam program Mata Najwa 'Eksklusif: Kartu Politik Jokowi yang ditayangkan di Trans 7, Rabu (25/4) malam.


Foto-foto yang dimaksud adalah Muhaimin Iskandar, Muhammad Romahurmuziy, Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menjawab itu, Jokowi terkekeh lebih dulu. Namun, dari semua foto itu Jokowi menjawab mereka sebagai yang terbaik dan cocok menjadi cawapres. Tak ada yang ditonjolkan lebih unggul oleh Jokowi.

"Yang namanya demokrasi semuanya terbuka, saya kira tak ada masalah. demokrasi semakin banyak pilihan semakin baik," kata Jokowi.

Untuk pilpres 2019, Jokowi sebagai petahana harus mencari calon wakil presiden baru. Pasalnya, wakil presiden saat ini yakni Jusuf Kalla tak bisa ikut kembali maju mendampingi dirinya akibat terganjal konstitusi.

Jusuf Kalla sendiri diakui Jokowi sebagai sosok yang terbaik untuk menjadi cawapres. Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dirinya akan dengan senang menggandeng kembali JK jika tak tertutup oleh konstitusi.

"Kenapa tidak, kalau memang undang-undang, konstitusi membolehkan kenapa tidak. Beliau termasuk yang terbaik, pak JK... Ya, Beliau menurut saya yang terbaik," tegas Jokowi.


Sehari sebelumnya, kepada CNNIndonesia.com, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menganalisis sikap Jokowi dan PDIP yang masih terus menimbang, dan tak kunjung mengumumkan calon wakil presiden.

"Mengapa Jokowi tak segera mengumumkan cawapres itu menunjukan kegamangan, sudah politik tingkat tinggi itu," kata Ubedilah saat dihubungi CNNIndonesia.com Selasa (24/4).

Ubedillah berpendapat ada dua faktor yang membuat kegamangan politik antara Jokowi dan PDIP dalam memilih cawapres. Faktor pertama, Jokowi dan PDIP dibuat bingung oleh ulah para parpol koalisinya yang masing-masing berambisi mengajukan calonnya untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2019.

Faktor lainnya, kata Ubedillah, peran Ketua Umum PDIP Megawati sebagai 'aktor kunci' di tubuh partai itu pun belum memberikan jawaban, serta rekomendasi yang tegas untuk memutuskan siapa yang pantas menjadi cawapres Jokowi.

Ubedillah menilai Megawati tak ingin partainya kehilangan momentum andai kembali berhasil memenangi pilpres 2019. Ketika Jokowi tak bisa kembali dicalonkan pada Pilpres 2024, Ubedillah mengatakan Megawati partainya juga bisa memenangi pemilu pada tahun tersebut. (kid/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER