Fadli Zon: Jokowi-Prabowo Tidak Cocok, Orientasinya Berbeda

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 25 Apr 2018 19:21 WIB
Waketum Gerindra Fadli Zon menilai Prabowo Subianto tidak cocok berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 karena memiliki perbedaan orientasi.
Waketum Gerindra Fadli Zon menilai, Prabowo Subianto tidak cocok berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 karena ada perbedaan orientasi. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan wacana duet Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak cocok sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019. Ada sejumlah hal mengapa Fadli menilai keduanya tidak cocok berpasangan.

"Enggak cocoklah, platformnya berbeda‎, cara pak Jokowi seperti sekarang dengan Prabowo kan orientasinya berbeda," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/4).

Fadli mencontohkan beberapa perbedaan antara Jokowi dan Prabowo terlihat di bidang ekonomi. Salah satunya platform Prabowo yang lebih mengutamakan ekonomi kerakyatan dengan pembangunan di sektor pertanian, petani, nelayan dan buruh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bukan beton yang diproritaskan, apalagi impor dan ngutang, bukan itu yang diprioritaskan (Prabowo)," katanya.

Jokowi, kata dia juga memberi 'karpet merah' kepada tenaga kerja asing (TKA). Sedangkan Prabowo dan Gerindra disebutnya mencegah TKA masuk kecuali yang memiliki keahlian yang tidak dimiliki Indonesia.

Begitu pula di bidang pendidikan, Fadli mengatakan Prabowo maupun partainya tidak akan mengimpor dosen untuk menjadi tenaga pendidik di Indonesia.

"Pak Jokowi mau impor dosen, kalau kita bukan. Kalau kita dosen-dosen kita sekolahin ke luar negeri supaya mereka lebih bagus, bisa lebih kompetitif," katanya.


Wacana duet Jokowi-Prabowo sebelumnya sempat diungkap Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy. Romi sapaan karibnya menyebut wacana tersebut sempat muncul meski ditolak.

Berdasarkan survei terakhir Litbang Kompas, Prabowo menjadi tokoh kedua yang paling banyak dipilih responden sebagai cawapres Jokowi setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Prabowo menduduki peringkat kedua dengan elektabilitas 8,8 persen untuk menjadi cawapres Jokowi. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER