Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto menghadiri pembentukan Sekretariat Bersama (sekber) Gerindra-PKS. Di sana, dia bernostalgia tentang rumah di Jalan Amir Hamzah, Jakarta Pusat, yang dipakai menjadi sekretariat koalisi itu.
"Dulu kakek saya di sini nomor 10, kemudian Gus Dur orang tuanya juga di sana nomor 8. Banyak tokoh-tokoh republik ada disini dulu. Saya kecil juga di sini dan di ujung situ yang dulu Presiden Amerika Serikat Obama besar di rumah itu," kata Prabowo di Jakarta Pusat, Jumat (27/4).
"Jadi ini jalan rupanya banyak melahirkan presiden-presiden. Jadi saya enggak tahu rupanya ini sudah ada kolusi anak-anak muda PKS-Gerindra-PAN," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyatakan Sekber muncul dari gerakan kader di tingkat bawah.
"Sebetulnya (sekber) bukan inisiatif dari saya, tapi ini inisiatif dari bawah. Tapi inilah demokrasi, jadi demokrasi itu yang kita inginkan adalah gerakan dari bawah, gerakan dari rakyat," kata Prabowo.
"Ini adalah inisiatif dari anak-anak muda Gerindra, PKS, PAN mereka yang punya gagasan dan mereka yang berani memerintahkan kepada saya harus hadir di sini," katanya.
Prabowo mengatakan pihaknya telah memberikan peringatan sejak lama kepada pemerintah bahwa sistem ekonomi yang dijalankan tidak sesuai amanat konstitusi.
"Kita meninggalkan UUD 1945, kita meninggalkan pasal 33. Karena itulah kekuatan kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia. Karena itu ini semua semu, kita semua berada dalam keadaan rawan," katanya.
Untuk itu, kata Prabowo, perlu perbaikan dengan melakukan gerakan secara konstitusonal, hukum, damai, secara gagasan, dan secara santun.
"Saya mengajak semua pihak, kita bicara gagasan, kita bicara jalan keluar, kita bicara data fakta, dan kita bicara akal sehat," ujarnya.
(ayp/gil)