Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman tidak hadir dalam peresmian Sekretariat Bersama Gerindra-PKS untuk pemenangan pemilu 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Abdul Hakim yang datang mewakili sempat meminta maaf dan menitip salam untuk Prabowo dalam sambutannya. Usai acara, dia menjelaskan Sohibul sedang mengikuti kegiatan yang sudah terjadwal di daerah.
"Pimpinan ada acara yang sudah terjadwalkan. Ini undangannya mendadak kemarin. Jadi, sebenarnya kita ingin ada waktu yang pas," kata Abdul usai acara di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (27/4) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain ada persoalan teknis tadi, pimpinan masing-masing sudah punya agenda. Ada permintaan dari daerah yang minta presiden hadir. Sekjen juga sekarang lagi di Bandung sudah terjadwal jauh hari sebelumnya," lanjutnya.
Abdul mengklaim Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak kecewa karena ketidakhadiran elite PKS.
"Enggak ada kecewa. Ini kan hanya peresmian rumah saja," kata dia.
Abdul menepis anggapan PKS masih ragu berkoalisi dengan Gerindra karena pimpinan partai tidak hadir dalam peresmian sekber. Menurutnya PKS memiliki mekanisme internal dalam penetapan capres dan cawapres.
Kedatangannya dalam peresmian sekber ini pun, kata dia, akan dilaporkan ke dalam rapat Majelis Syuro PKS ketujuh.
"Kami punya mekanisme. Penetapan capres dan cawapres melalui rapat majelis syuro. Masih ada tahapan yang harus dilalui. Masih ada tahapan tapi, ini kan sudah sangat intensif, tentu dari sini, akan dikomunikasikan kepada pimpinan," katanya.
PKS kata dia, berharap rumah bersama dapat menjadi penguatan koalisi sekaligus sebagai tempat koordinasi pemenangan apabila nanti sudah ditentukan capres dan cawapres.
Selain itu, sekber diharapkan dapat melahirkan berbagai gagasan dan ide untuk Indonesia ke depan dan menjadi platform untuk partai serta pencalonan presiden.
Dalam peresmian Sekber Gerindra-PKS ini hadir Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Wakil Sekjen PKS Abdul Hakim, perwakilan PBB dan sejumlah kader muda Gerindra.
(chs)