Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan anggota Komisi III DPR
Ruhut Sitompul mengaku masih menjadi kader
Partai Demokrat. Pernyataan Ruhut ini menanggapi fotonya yang beredar sedang mengenakan seragam
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama pasangan calon Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.
"Aku masih pegang kartu anggota Partai Demokrat," kata Ruhut kepada
CNNIndonesia.com, Senin (30/4).
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhut menjelaskan dalam foto itu dirinya menjadi jurkam Djarot-Sihar karena diminta bantuan. Tak hanya itu, Ruhut mengaku kerap diminta bantuan oleh pengurus PDIP untuk menjadi juru kampanye (jurkam) di beberapa daerah.
Advokat yang juga dikenal sebagai selebritas itu menjelaskan mayoritas keluarga besarnya berasal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) dan berideologi Marhaenisme. Tak hanya itu, Ruhut mengaku sebagai orang binaan politikus senior PDIP, mendiang Taufik Kiemas.
"Jadi orang-orang PDIP ini sahabat aku. Jadi aku pasti bantu jadi jurkam di beberapa titik," kata Ruhut.
Ruhut pun mengaku sudah membela agenda PDIP sejak lama. Dia mengatakan pernah memperjuangkan Puan Maharani dan Pramono Anung menjadi Ketua DPR sebelum akhirnya UU MD3 terbit dan mengakomodasi partai pemenang pemilu.
Kevakumannya di partai besutan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itulah yang membuat Ruhut belakangan sering berada di setiap agenda PDIP dan mendukung program Presiden RI Joko Widodo.
Lebih lanjut, Ruhut tak menampik ada banyak elite di partai berlambang banteng moncong putih itu yang memintanya membuat kartu anggota PDIP. Namun, Ruhut tak mau menjawab dengan tegas akan pindah partai pada pemilu 2019 mendatang.
"Jadi kalau ada yang tanya jadi pindah ke PDIP atau tidak jawabannya tanya rumput yang bergoyang saja lah. Aku dukung pak Jokowi karena tidak aktif lagi di Demokrat," demikian Ruhut.
(dal/kid)