Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PAN
Zulkifli Hasan alias Zulhas lari pagi dengan K
oordinator Tim Pemenangan Pemilihan Umum Partai Gerindra Sandiaga Uno di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (1/5) pagi.
Sandi menyatakan bahwa Zulhas mampu berlari di GBK selama 45 menit tanpa tersengal-sengal. Namun demikian, ia menyebut syarat khusus agar Zulhas bisa ikut Pilpres 2019.
"Kalau mau
running [pada Pemilu] 2019, harus bisa
running 19 kilometer," kelakar Sandi, yang juga menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru 15 [kilometer] bisanya," timpal Zulhas.
"Kan masih ada setahun lagi," ujar Sandi, diiringi gelak tawa keduanya.
Saat ditanya pewarta mengenai agenda dibalik kegiatan lari pagi dengan Sandi, Zulhas mengaku soal keberadaan "tanda-tanda".
"Tanda-tanda. Namanya sudah naik kuda
gimana, itu tanda-tanda namanya," selorohnya.
Saat ditanya lebih lanjut bahwa pertemuan tersebut merupakan indikasi PAN merapat ke kubu Partai Gerindra dan lobi Zulhas menjadi cawapres bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ia mengelak.
"Ini kami lari supaya lebih sehat dan partisipasi dukungan gerakan buruh. [Soal cawapres dan PAN] Itu nanti ada saatnya. Kami tadi
cuman minum jamu saja," aku dia.
Zulhas menyebut agenda olahraga pagi dengan Sandi kali ini juga bertujuan untuk mengecek kesiapan venue Asian Games 2018.
Hanya saja, Zulhas, yang juga menjabat Ketua MPR ini, tidak membantah ada pembicaraan selain soal venue Asian Games dan dukungan terhadap aksi buruh hari ini.
"Lain-lain banyak lah, mau tahu saja, tunggu dong tanggal mainnya," ucap dia.
Sebelumnya, Sandi mengatakan telah mengajukan beberapa nama pendamping bakal calon presiden Prabowo. Sandi menyebut Zulhas adalah salah satu tokoh yang masuk daftar nama itu.
"Salah satunya pak Zulkifli yang diajukan namanya. Dan Pak Zulkifli punya
track record yang baik," ujar Sandi saat ditemui di Ciledug, Jakarta Selatan, Rabu (18/4) malam.
(arh)