Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memanggil
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atas dugaan pelanggaran kampanye melalui media cetak.
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan surat pemanggilan terhadap PSI sudah dikirimkan beberapa waktu lalu.
"Ada dugaan pelanggaran yang dilakukan PSI, khususnya masalah penanyangan iklan yang (berisi susunan) kabinet. Ini sudah dipantau teman-teman. Jadi, ini temuan dan akan diperdalam," kata Bagja di gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagja mengatakan iklan tersebut ditayangkan ke sekitar enam media cetak, baik nasional maupun daerah.
Menurut Bagja dalam iklan tersebut tercantum logo serta nomor urut yang menggambarkan jelas citra PSI. Oleh karena itu, Bawaslu perlu meminta penjelasan pihak PSI.
"Ada indikasi dugaan pelanggaran makanya kita undang klarifikasi," kata Bagja.
Secara terpisah, anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan sedianya PSI berjanji akan memenuhi panggilan hari ini. Namun hingga berita ini diturunkan, Ketua Umum PSI Grace Natalie atau pun perwakilannya tak kunjung datang.
"Hari ini kabarnya ketumnya diklarifikasi," kata Afifuddin.
Sementara itu, Grace Natalie membenarkan adanya iklan dari PSI yang ditayangkan ke sejumlah media cetak. Grace juga mengaku sudah menerima surat tersebut, dan akan segera mengklarifikasi kepada Bawaslu.
Grace berkilah yang dilakukan pihaknya bukanlah kampanye melainkan pemberitahuan kepada masyarakat bahwa PSI tengah melakukan poling terkait cawapres dan susunan kabinet
Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.
"Itu sebenarnya pemberitahuan saja bahwa kami sedang polling. Pollingnya sendiri ada websitenya. Jadi secara elektronik, nanti masyarakat mengisi di website. Kalau tidak diberitakan kan orang tidak tahu bahwa sedang ada poling," kata Grace saat dihubungi.
 Foto: CNN Indonesia/Galih Gumelar PSI diduga lakukan pelanggaran kampanye |
Grace menjelaskan, dalam iklan tersebut terdapat 12 wajah dan nama tokoh nasional sebagai pilihan cawapres Jokowi. Selain itu, juga terdapat sejumlah wajah dan nama yang sekiranya layak untuk dijadikan sebagai menteri namun tidak ada yang berasal dari kader PSI.
"Nama-nama profesional dari partai dan non partai. untuk cawapres ada Sri Mulyani, tokoh tokoh seperti Mahfud MD. Kalau menteri ada AHY, non profesional dan pejabat sekarang juga ada," kata Grace.
Berdasarkan potongan gambar yang diterima
CNNIndonesia.com, iklan tersebut menampilkan sosok Jokowi dan wajah sejumlah tokoh nasional lainnya. Di pojok kiri atas tertulis alamat surel yang bisa dikunjungi untuk mengisi poling. Di bawahnya, terdapat tulisan calon cawapres dan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.
Sedangkan pada sisi kanan atas, terdapat Logo PSI yang disertai nomor urut partai perseta pemilu, yakni nomor 11.
(dal)