Gerindra Soal Patroli Kaus: Polisi Jangan Jadi Alat Penguasa

FAR | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mei 2018 04:46 WIB
Patroli kaus yang dilakukan Brimob Jateng di kantor Gerindra dinilai akan semakin menguatkan dugaan jika aparat digunakan penguasa untuk bungkam lawan politik.
Brimob patroli kantor DPC Gerindra dan tanya kaus #2019GantiPresiden. (CNN Indonesia/Damar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menilai penggeledahan Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Semarang memunculkan kecurigaan bahwa polisi telah menjadi alat ditengah dinamika politik yang berkembang.

Pasalnya, dalam penggeledahan itu ada petugas Brimob yang menyinggung soal keberadaan kaus #2019GantiPresiden.

"Kalau cara Polri seperti ini, tentu bisa saja muncul dugaan dari masyarakat bahwa rezim (yang berkuasa saat ini) akan menggunakan aparat sebagai alat meredam lawan politik," kata Andre kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Andre mempertanyakan maksud kedatangan dan penggeledahan yang dilakukan Brimob dengan persenjataan lengkap itu. Ia pun mengaku janggal karena hanya kantor cabang Partai Gerindra yang digeledah.

"Emangnya ada masalah apa Partai Gerindra di Semarang sampai didatangi oleh Aparat Brimob bersenjata Lengkap. Kok seperti memperlakukan kami seperti orang bermasalah," kata Andre.

"Apakah ada Partai lain diperlakukan yang sama seperti kami? Didatangi oleh Brimob bersenjata lengkap juga," tambah dia.

Andre mengingatkan polisi merupakan abdi negara yang sikapnya harus netral dalam melindungi masyarakat. Namun penggeledahan itu mengindikasikan bahwa aparat mulai tidak netral. Pernyataan serupa dilontarkan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono, meminta masyarakat harus lebih mengawasi jalannya Pilkada-pilkada di daerahnya.

"Tidak tertutup Kemungkinan institusi Polri digunakan untuk memenangkan calon Kepala Daerah yang terafiliasi parpolnya dengan Joko Widodo," ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu (5/5).

Arief menyatakan Brimob sudah salah melakukan sweeping ke kantor DPC Gerindra ini sebuah intimidasi campur tangan Polri dalam politik secara praktis 

"Fraksi Gerindra akan meminta Komisi III DPR untuk meminta keterangan pada Kapolri... Ini penting jangan sampai Polri yang sudah profesional dan tidak berpihak selama ini rusak gara-gara petugas Brimob yang ngawur mengeledah kantor parpol," kata Arief.


Sebelumnya, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Sigit Ibnugroho mengaku kantornya didatangi sejumlah petugas Brimob bersenjata lengkap pada Jumat (4/5) sekitar pukul 14.00 WIB.

Beberapa petugas Brimob ada yang bertanya tentang keberadaan kaus yang bertuliskan #2019GantiPresiden.

"Saya dikabari ada anggota Brimob sekitar 12 orang. Saya tanya anak-anak di sana dan dijawab kalau hanya Patroli biasa. Tapi kok ya ada yang tanya kaos Ganti Presiden," ujar Sigit kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (5/5).


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Agus Triatmaja mengatakan, kedatangan petugas Brimob ke kantor Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Semarang murni sebagai kegiatan patroli.

Menurut Agus, pihaknya memeriksa soal adanya senjata tajam atau barang terlang karena kondisi Jawa Tengah yang tengah menghadapi Pilkada. Agus berharap dengan adanya patroli, isu politik nasional yang mulai memanas tidak berdampak ke daerah dan membuat kondisi tidak nyaman.

"Brimob bertugas sudah sesuai standar, dalam kondisi Pilkada, giat Patroli memang kami tingkatkan. Di KPU, Bawaslu, Kantor Gubernur, termasuk Kantor Partai juga kita datangi. Jadi tidak ada yang berlebihan dari kami" kata Agus. (dal/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER