Jakarta, CNN Indonesia -- Inisiator gerakan
#2019GantiPresiden Mardani Ali Sera meminta maaf atas kejadian dugaan persekusi oknum terhadap relawan gerakan #DiaSibukKerja, Susi Ferawati di
Car Free Day (CFD), Minggu (29/4).
Mardani menganggap kejadian tersebut pembelajaran bagi relawan #2019GantiPresiden agar ke depannya bisa meminimalisasi konflik dengan kubu yang berseberangan.
"Kejadian kemarin (di CFD) menjadi pembelajaran bagi kami bersama. Kemarin kami tidak terlibat, tapi mungkin itu bagian dari relawan kami. Kami mohon maaf," ujar Mardani pada acara Deklarasi Relawan Nasional #2019GantiPresiden, di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tidak mempermasalahkan relawan Jokowi menganggap acara di CFD. Ia menganggap hal tersebut adalah hak yang tertuang pada UUD 1945 pasal 28 E ayat 2 dan 3, tentang kebebasan untuk berkumpul dan berserikat, serta untuk menyatakan pendapat.
"Kami ditanya bagaimana kalau Pak Jokowi mau bikin acara di samping acara kami. Monggo karena kami bersaudara semua punya hak seperti kami punya hak karena itu kami tidak punya masalah," kata Mardani.
Seorang perempuan bernama Susi Ferawati yang mengaku korban dugaan intimidasi telah melaporkan dugaan intimidasi yang ia terima ke Polisi. Susi Ferawati sudah memberikan video yang tersebar di media sosial yang merekam wajah para pelaku saat diperiksa polisi.
Laporan tersebut diterima dengan nomor:LP/2374/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 30 April atas laporan perlindungan anak dan tindakan tidak menyenangkan disertai ancaman kekerasan dan pengeroyokan.
 Deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Monas, Minggu (6/5). (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Mardani menegaskan bahwa gerakan #2019GantiPresiden murni aspirasi rakyat dan bukan pertemuan politik.
"Memang kami membuat konsep ini bukan pertemuan politik, ini aspirasi rakyat, ini bukan aktivitas politik, ini aktivitas aspirasi rakyat. Kalau PKS tanya Pak Sohibul Imam (Ketua Umum PKS), saya sekarang bukan orang PKS, posisi saya sekarang insiator gerakan #2019GantiPresiden, pertanyaan PKS tanya Pak Sohibul Imam," kata Mardani kepada wartawan seusai acara.
Dalam acara itu, Mardani juga membagikan buku petunjuk #2019GantiPresiden.
"Buku ini menjelaskan
do and don't, apa yang bisa dilakukan para relawan dan apa yang tidak boleh, contoh yang tidak boleh memprovokasi, menyebarkan 'hoax', 'hate speech' tidak boleh, yang boleh pendidikan politik, diskusi politik, membahas kondisi aktual itu boleh, silaturahim itu boleh," tambah Mardani.
Menurut Mardani, dana gerakan itu hanya sekitar Rp40 juta yang berasal dari urunan tim.
"Namun mayoritas
nuwun sewu (mohon maaf) banyaknya berasal dari Neno Warisman. Kami sudah buat sistem bagaimana relawan tertata dengan baik, bagaimana pesan kita tertata dengan baik, bagaimana sesudah deklarasi ini bermanfaat untuk negeri, bukan merusak untuk negeri," kata Mardani.
(gil)