Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ada massa yang mengenakan kaus bertagar #2019GantiPresiden di area
Car Free Day (CFD), Minggu (6/5), akan ada Satpol PP Wanita yang membagikan kaus putih polos. Kaus itu akan diminta dikenakan di atas kaus bertagar yang dikhawatirkan memicu konflik.
Dibagikannya kaus putih itu diakui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uni sebagai arahannya. Arahan itu berdasarkan hasil rapat Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) di Jakarta, Sabtu (5/5) lalu, menyusul rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Pintu Monumen Nasional Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta atau sekitar 20 meter dari area CFD.
Menurut Sandi, akan sulit jika massa disuruh mencopot kaus bertagar #2019GantiPresiden yang dikenakannya di tengah deklarasi. "Apalagi perempuan, masa disuruh copot," ujarnya di tengah kegiatan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekerja sama dengan Badan Intelejen Negara (BIN) DKI Jakarta, Pemprov pun meminta kaus putih polos dibagikan sebagai gantinya. "Kami sediakan kaus putihnya," tuturnya.
Sampai saat ini, kata Sandi, pihaknya tetap memantau aksi Deklarasi Akbar Relawan Nasional #2019GantiPresiden yang masih berlangsung di sekitar Monas. Menurutnya, aksi tersebut memang di luar wewenang Pemprov DKI Jakarta karena berjarak 20 meter dari area CFD.
Ia hanya meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah untuk memastikan agar gelaran tersebut tidak melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
"Tadi mereka mengarahkan di luar CFD, jadi itu di luar yurisdiksi kami. Kita pantau, jaga kondusivitasnya, kita minta juga jaminan kepada penyelenggara. Pak Andria Yansyah belum update saya untuk memastikan mereka tidak melanggar Pergub," Sandi membeberkan.
Dengan tegas ia melanjutkan, jika aksi itu masuk ke area CFD, ia akan memberi sanksi pada penyelenggara. "Kita koordinasi polisi," sebut Sandi lagi.
Sebelumnya, tim advokasi relawan aktivis #2019GantiPresiden, Djuju Purwantoro mengaku izin digelarnya deklarasi akbar sudah diberikan oleh pihak kepolisian dan Pemprov DKI. Ia menyebut pihaknya sempat berencana pindah ke Taman Aspirasi, namun kembali ke depan Monas.
Penyelenggara deklarasi #2019GantiPresiden, Neno Warisman pun mengklaim deklarasi itu tidak mendukung atau mencalonkan siapa pun dalam Pilpres 2019. Ia pun menyebut area depan pintu Monas di seberang Patung Arjuna Wiwaha bukanlah area Car Free Day.
Oleh karena itu, acaranya tidak melanggar peraturan apa pun.
(rsa)