Strategi Mencontek SBMPTN Sudah Diantisipasi Pengawas

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mei 2018 14:25 WIB
Panitia SBMPTN 2018 mengakui potensi kecurangan, namun sudah mengantisipasinya dengan membekali pengawas tentang modus-modus mencontek saat ujian.
Panitia menunjukkan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 16 Mei 2017. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Lokal (Panlok) SBMPTN 2018 Bambang Wibawarta mengatakan potensi kecurangan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 selalu ada. Namun, pihaknya tetap mengantisipasi modus-modus itu.

"Mungkin saja. Namanya juga usaha," ujarnya saat meninjau pelaksanaan SBMTPN 2018 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5).


Bambang menuturkan fokus pihaknya adalah mencegah agar praktik kecurangan tidak berulang. Tahun lalu, sebanyak tiga sampai empat peserta SBMPTN di Jakarta terbukti menggunakan alat bantu seperti kalkulator, jam tangan, atau bluetooth untuk mengerjakan soal, hingga menggunakan jasa joki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi, di dalam kelas itu jarak [antarkursi] semua sudah antisipasi. Joki diantisipasi dengan mencocokkan nama, foto, tanda tangan, itu ada standarnya," ujarnya.

Pengawas pun selalu diberi 'kisi-kisi' terkait umumnya taktik menyontek yang dilakukan peserta.


"Kita menjelaskan kepada para pengawas ada indikasi seperti A, B, C tahun-tahun sebelumnya dan kemungkinan itu bisa terjadi tahun ini," kata Bambang.

Jika ditemukan pelanggar, kata Bambang, pengawas akan menuliskan laporan untuk disampaikan ke panitia pusat. Kemudian, panitia pusatlah yang berwenang memberikan sanksi seperti peserta dinyatakan gugur atau langkah hukum lainnya.

Terkait antisipasi gangguan listrik pada SBMPTN berbasis komputer, Bambang mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN sejak jauh hari.


Adapun ujian SBMPTN 2018 Panlok Jakarta diikuti oleh 74.927 peserta yang terdiri atas 29.175 peserta ujian Saintek, 40.131 peserta ujian Soshum, dan 5.621 peserta ujian Campuran.

Dari jumlah itu terdapat 14 peserta ujian SBMPTN berkebutuhan khusus. Sebanyak 11 di antaranya menjalankan ujian di UI.

Di UI, program studi Pendidikan Kedokteran menjadi jurusan yang paling diminati peserta Saintek. Sedangkan Ilmu Hukum UI menjadi jurusan yang paling diminati peserta Soshum. (arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER