Dukung Aksi 115, Anies Baswedan Salat Jumat di Monas

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 11:52 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan mengaku akan melaksanakan Shalat Jumat di Monas sebagai bentuk mendukung perjuangan aksi 115 mendukung Palestina.
Gubernur DKI Jakarta akan mengikuti salat jumat di Monas bersama massa Aksi 115. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menjalankan ibadah salat jumat bersama massa aksi 115 atau aksi Pembebasan Baitul Maqdis di Monas, Jakarta, Jumat (11/5).

"Ya ikut jumatan di situ," ujar Anies sebelum meninggalkan Balai Kota.

Anies mengatakan kedatangannya dalam aksi ini merupakan bentuk komitmen membantu perjuangan rakyat Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal ini, kata dia, sesuai dengan prinsip dasar UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harus dihapuskan.

"Kita tunjukkan sikap bangsa Indonesia komitmen membantu perjuangan rakyat Palestina. Ini sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan menghapuskan penjajahan belum tuntas dan kita punya tanggung jawab menuntaskan," katanya.


Aksi ini telah dimulai sejak salat subuh berjamaah di lapangan Monas dan Masjid Istiqlal. Rencananya aksi akan selesai usai salat Jumat pada pukul 13.00 WIB. Sementara itu akses jalan menuju Balai Kota DKI telah ditutup kawat berduri dan dijaga ratusan aparat TNI dan kepolisian.

Aksi bela Paelstina tersebut dilakukan merespons rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.


Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menganggap sektor timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Tindakan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mematahkan konsensus internasional selama puluhan tahun bahwa masalah status kota itu harus diselesaikan sebagai bagian dari kesepakatan damai dua negara antara Israel dan Palestina. Keputusan pemerintah AS itu menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia. (dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER