Kronologi Penembakan Terduga Teroris yang Menuju Mako Brimob

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 16:44 WIB
Terduga teroris RA dan JG sempat melawan dan berusaha mencekik leher anggota polisi yang membawanya, hingga akhirnya polisi menembak mereka.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menembak dua dari empat terduga teroris yang di Kawasan Tambun, Bekasi Jawa Barat yang berencana menuju Mako Brimob, Kelapa dua, Depok pada Kamis (10/5) saat kerusuhan masih terjadi di sana antara tahanan teroris dengan petugas.

Penembakan itu berawal dari informasi yang didapat polisi bahwa pada Kamis (10/5), polisi mendapat informasi intelijen bakal ada sekelompok orang yang datang dari Tasikmalaya, Jawa Barat menuju Mako Brimob.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan orang-orang itu diduga hendak membantu rekan-rekan napi teroris yang melakukan perlawanan kepada petugas di rutan Mako Brimob,"ujar Setyo saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi lalu bergerak menangkap empat orang tersebut pada pukul 01.35 WIB dini hari di Stasiun Tambun, Bekasi.

Polisi membawa mereka untuk diperiksa. Namun, sekitar pukul 05.30 WIB, dua dari empat terduga teroris menyerang anggota polisi yang membawa mereka.

Dua orang yang melawan adalah RA dan JG. Keduanya, lanjut Setyo, memberontak dan berupaya mencekik anggota polisi hingga borgol yang dikenakan mereka terlepas.

RA dan JG lantas berusaha merebut senjata api dari petugas. Polisi yang membawa keempat teroris tersebut mengambil tindakan tegas, yakni menembak RA dan JG. Keduanya lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

"Namun setelah kurang lebih 2 jam mendapat perawatan, RA dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan JG sedang dalam perawatan," ucap Setyo.

Dari operasi di Stasiun Tambun, Bekasi tersebut, kepolisian menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah sangkur, dua bilah belati, dia bilah golok. Kemudian, polisi juga menyita 35 butir peluru kaliber 9 mm, 28 butir peluru senapan angin, 25 buah paku tembak, 3 buah dan busur besi.

Setyo mengatakan bahwa empat orang terduga teroris yang berencana menuju Mako Brimob tersebut merupakan anggota Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau Jawa Barat.

Keempat terduga teroris tersebut antara lain, AM, warga Tasikmalaya Jawa Barat kelahiran Medan, Sumatera Utara 8 Agustus 1979. Kemudian, HG warga Tasikmalaya kelahiran 31 Mei 1977. Lalu, RA warga Tasikmalaya kelahiran Ciamis, Jawa Barat 30 April 1977.

"Dan JG, yang kini masih dirawat, lahir di Garut 7 Februari 1988 tinggal di Tasikmalaya," kata Setyo. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER