Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Idaman
Rhoma Irama berjanji mengerahkan seluruh kader partainya dan simpatisan untuk mendukung Partai Amanat Nasional (PAN) di Pemilu 2019.
Rhoma mengatakan bergabungnya Partai Idaman ke PAN adalah karena memiliki kesamaan visi dan misi dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. PAN juga disebut menghargai keberadaan Partai Idaman yang tidak lolos pemilu.
"Kami akan menggiring kader Idaman, semua FORSA [
Fans of Rhoma Irama dan Soneta Group], simpatisan Rhoma Irama yang terorganisir maupun tidak, kepada PAN idaman rakyat [nomor urut] 12," kata dia, di Jakarta, Sabtu (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Rhoma menjelaskan bahwa dukungan Partai Idaman ke PAN bukan untuk fusi atau meleburkan partai, melainkan sebuah koalisi untuk menghadapi Pemilu 2019.
Selain itu, Rhoma mengatakan kader Partai Idaman dapat menjadi calon anggota legislatif, baik level daerah maupun di tingkat pusat, dengan bergabung ke PAN.
"Kami titipkan kader di PAN karena visi misi dan platform sama," katanya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menjelaskan soal yel-yel Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai capres dan Rhoma sebagai cawapres yang diteriakkan kader.
"Ketua Umum kita, Pak Zulkifli Hasan, berdasarkan Rakernas 2017 sudah mendapatkan mandat untuk maju di Pilpres 2019. Nah, Mukernas dari Partai Idaman kemarin malam memutuskan Pak Haji Rhoma Irama untuk maju sebagai calon Wakil Presiden," ujar dia.
Eddy menambahkan jika nanti ada perubahan terhadap posisi tersebut, keputusan akan diambil pada rapat kerja nasional PAN 2018.
KPU sebelumnya menyatakan Partai Idaman tidak lolos ke pemilu 2019. Lantas, Partai Idaman menggugat keputusan itu ke Bawaslu.
Setelah gugatannya ditolak Bawaslu, Partai Idaman kemudian membawa persoalan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun, Majelis Hakim PTUN Jakarta memutuskan menolak gugatan Partai Idaman terhadap KPU.
Menurut majelis hakim, materi gugatan dan berkas bukti-bukti diajukan tetap tidak memenuhi syarat supaya KPU meloloskan mereka menjadi peserta pemilu 2019.
(arh)