Kapolda: Penyerangan Polsek Bayah Karena Warga Salah Paham

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 00:52 WIB
Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit menyebut penyerangan terhadap Polsek Bayah oleh warga terjadi akibat kesalahpahaman atas isu penculikan oleh oknum polisi.
Sisa kerusuhan di Polsek Bayah, Banten, Sabtu (12/5). (ANTARA FOTO/Oky)
Lebak, CNN Indonesia -- Penyerangan terhadap Polsek Bayah, Lebak, Banten, disebut sebagai bentuk kesalahanpahaman akibat isu penangkapan warga yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian.

"Ini murni kesalahanpahaman masyarakat. Yang perlu kita lakukan sekarang, melakukan penyelidikan siapa yang melakukan penangkapan, apakah betul dari anggota atau yang mengaku anggota," kata Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Sabtu (12/05).

Sebelumnya, muncul kabar penangkapan dua orang warga H.Anwar dan Gugun, oleh anggota kepolisian, menggunakan kendaraan Avanza warna hitam di Kampung Jogjogan, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten, pada Sabtu (12/5) sekitar pukul 07.30 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian muncul isu bahwa keduanya ditangkap oleh anggota Polsek Bayah. Warga pun tersulut emosinya dan mendatangi Polsek Bayah dan meminta keduanya dikeluarkan dari tahanan.

Anggota kepolisian di Polsek Bayah telah menjelaskan bahwa tidak ada penangkapan dan tidak ada tahanan bernama H.Anwar dan Gugun.

"Kemudian ada provokasi kepada masyarakat, kemudian menimbulkan penyerangan di Polsek," imbuh Listyo.

Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit (kanan), di Serang, 2017.Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit (kanan), di Serang, 2017.

Warga kemudian melakukan perusakan terhadap gedung dan membakar sejumlah kendaraan dinas kepolisian, seperti mobil dan motor.

Listyo, yang merupakan mantan ajudan Presiden Jokowi, juga menyebut ada isu di kalangan warga bahwa Avanza hitam yang membawa dua warga itu menabrak warga yang menghalangi penangkapan hingga mengalami luka berat.

Massa yang mengamuk di Polsek Bayah kemudian reda saat H.Anwar dan Gugun datang ke kantor polisi yang dekat dengan Kabupaten Sukabumi ini untuk membuat laporan dugaan penculikan.

Listyo menyatakan bahwa kedua orang itu dibawa oleh kendaraan roda empat yang belum diketahui identitas pengemudinya. Mereka sebelumnya diturunkan di Desa Cikumpay, Kecamatan Bayah.

"Kita lakukan lidik lebih lanjut. Apakah ini benar anggota atau tidak. Sehingga posisi sekarang, tidak ada anggota Polsek melakukan penangkapan," jelasnya.

Jika benar yang melakukan penangkapan adalah anggota kepolisian, pihaknya berjanji akan memberikan tindakan tegas jika ada pelanggaran aturan. Namun, jika itu adalah orang yang mengaku-ngaku sebagai anggota Polri, maka tindakan pidana akan diberikan kepada pelaku.

"Yang kita lakukan sekarang meredam dan menjawab isu yang ada. Mereka sempat katanya akan dibawa ke Jakarta. Tapi itu semua masih kita dalami. Estimasi kerugian, masih ditaksir," ujarnya.

Kondisi terkini di Polsek Bayah, telah dipasangi garis polisi. Lokasi kejadian di jaga oleh 200 personil dari Polres Lebak, 100 anggota Polda Banten, 68 personil Brimob, 60 personil dari Bataliyon 320/Badak Putih dan 60 personil TNI dari Kodim Lebak.

"Sudah [kondusif]," kata AKBP Reza Herasbudi, Komandan Satuan Brimob Polda Banten, melalui pesan singkatnya, Sabtu (12/05).

Dia memastikan operasional Polsek Bayah akan kembali berjalan normal, pada Minggu (13/5). "Besok juga sudah beres," imbuhnya.
(yan)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER