Minggu Pagi Warga Surabaya yang Berubah Muram

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 11:08 WIB
Dua orang warga mengatakan bahwa suasana Minggu pagi mereka berubah muram setelah mendengar suara ledakan cukup keras dari arah gereja.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Surabaya, CNN Indonesia -- Suasana sarapan pagi Dewi Masita berubah muram setelah dirinya mendengar suara ledakkan yang cukup keras dari rumahnya pada Minggu (13/5).

Dewi dan tetangganya langsung ke luar rumah karena mengira ledakan tersebut berasal dari tiang listrik di pemukimannya.

Ternyata ledakan tersebut bersal dari Gereja Pentakosta yang berjarak 500 meter dari rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ledakan itu menggetarkan jendela, pintu. Awalnya kami pikir ini ledakan trafo, tapi kan beda ya, biasanya lampu langsung mati, tapi ini enggak," kata Dewi saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

Hingga setelah ledakan terjadi di tiga gereja, Dewi dan tetangganya masih belum berani keluar rumah.

Jalan Arjuno yang berada di depan rumahnya pun ditutup, baik arah Pasar Kembang maupun arah Tidar. Polisi tampak berjaga di sekitar garis polisi.

Sementara itu warga yang tinggal dekat Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Novi Indriyati, juga mengatakan bahwa daya ledak terlihat cukup kuat.

"Saya diberitahu tukang koran yang biasanya lewat depan rumah kalau ada bom di gereja," kata Novi dalam sambungan telepon terpisah.

"Saya langsung menuju lokasi, di sana melihat potongan tubuh korban sampai berhamburan ke jalan, sebagian ada yang terlempar ke rumah warga," lanjutnya.

Dikatakan Novi hingga kini akses jalan menuju gereja ditutup yakni Jalan Ngagel, Jalan Manyar, dan Jalan Kali Bokor. Sejumlah aparat pun tampak berjaga di sekitar lokasi.

Salah seorang saksi yang merupakan petugas keamanan Gereja Pantekosta, Erens A Ratupa, mengatakan sebuah mobil masuk halaman depan gereja sebelum terjadi peristiwa ledakan.

"Saat itu saya sedang berjaga di bagian belakang. Saya mendengar suara ledakan keras dan asap dari halaman depan," ujar Erens, seperti yang dikutip dari Antara.

"Peristiwanya berlangsung menjelang misa pagi selesai. Jemaat yang masih di dalam gereja langsung panik dan lari berhamburan dari dalam gereja," lanjutnya.

Eren memperkirakan sejumlah orang yang menjadi korban ialah petugas keamanan gereja dan jemaat yang sudah lebih dulu keluar gereja.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan bahwa jumlah korban tewas sebanyak sembilan orang, yang sebagian diduga merupakan pelaku bom bunuh diri.

Sementara itu korban luka-luka berjumlah sebanyak 40 orang.

Baik korban tewas dan terluka saat ini dibawa ke Rumah Sakit Dr Soetomo.

[Gambas:Video CNN] (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER