Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa ledakan bom di Surabaya menimbulkan beragam tanggapan dari warganet alias
netizen.
Beragam tagar diserukan
netizen sebagai perlawanan akan aksi terorisme mulai dari #KamiTidakTakutTeroris, #BersatuLawanTerorisme dan #KamiMuak. Namun belum lama
netizen menyerukan tagar #HaramTerorisNgakuIslam.
Akun Twitter GP Ansor Surabaya, @gpansorsurabaya, menuliskan :"Lawan Terorisme #KamiTidakTakutTeroris #HaramTerorisNgakuIslam."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tagar #HaramTerorisNgakuIslam, seolah ada kemarahan
netizen bahwa aksi terorisme selalu dikaitkan dengan Islam. Eine H. Septiviani melalui akun @inneviani2 menuliskan : "Islam tidak akan pernah membunuh #HaramTerorisNgakuIslam."
"Saya setuju dengan #HaramTerorisNgakuIslam sebab Islam haramkan menyerang tempat ibadah, bahkan dalam perang sekalipun. Islam pun haramkan bunuh diri, apalagi bawa anak-anak," tulis Fahmi Pane @defense melalui akun @fahmi_alfansi.
"Teroris ingin memecahkan persatuan antar umat beragama.. Tapi setahu saya semua agama mengajarkan kasih dan teroris adalah musuh semua umat beragama dan Indonesia," kata Irma Putri lewat akun @Irma_Putri97.
Bom telah meledak di tiga gereja di Surabaya yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia (GKI) kawasan Diponegoro dan Gereja pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya. Ledakan terjadi saat jemaat sedang melaksanakan ibadah.
Konfirmasi terakhir pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur korban meninggal dunia sebanyak 10 orang serta korban luka-luka sebanyak 40 orang.
(asa)