Terduga Teroris Cianjur Sempat Latihan Perang di Sukabumi

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mei 2018 14:07 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan keempat terduga teroris itu akan menyerang sejumlah sasaran di Jakarta hingga Bandung.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan keempat terduga teroris itu akan menyerang sejumlah sasaran di Jakarta hingga Bandung. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang terduga teroris yang tewas saat disergap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (13/5) dini hari, sudah mempersiapkan diri buat merencanakan penyerangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Mereka disebut polisi bakal menyerang di beberapa kota dan wilayah di Indonesia, dengan sasaran utama adalah polisi.

"Mereka sudah melakukan latihan militer di Sukabumi, dalam rencana penyerangan ke sejumlah tempat. Mereka berencana melakukan penyerangan pos dan markas polisi di Jakarta, Bandung, Kelapa Dua," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setyo menyatakan mereka adalah sel-sel 'tidur' teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang bangkit menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Mereka tergabung dalam unit kelompok JAD Jabodetabek, dipimpin K dan DS yang merupakan napi terorisme. Salah satu di antaranya diketahui sebagai pelajar.


Setyo menyatakan anggota Densus 88 Antiteror saat ini terus mengejar anggota kelompok JAD yang dikhawatirkan akan menggelar serangan lain. Sebab, kata Setyo, kelompok itu tetap menjadikan polisi sebagai target utama serangan.

"Mereka adalah dari JAD Jakarta dan Bandung, mereka bekerja sama,"

Setyo menyatakan keempat pelaku menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernomor polisi F 1614 UZ saat menuju Jakarta. Mereka dikuntit oleh anggota Densus 88 sejak dari wilayah Sukabumi.

Saat memasuki wilayah Cianjur, tepatnya di perempatan Terminal Pasirhayam, terduga teroris yang mengetahui keberadaan petugas mencoba melarikan diri dengan masuk ke dalam kawasan terminal.


Densus 88 langsung mengejar. Namun, saat diberhentikan keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Setyo mengatakan anggota Densus 88 terpaksa menembak keempatnya hingga tewas. Jasad mereka lantas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, buat diautopsi.

Barang bukti disita polisi adalah satu unit mobil yang ditumpangi terduga teroris, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver, tiga buah tas yang diduga berisi bahan peledak, dua buah pelindung kepala (helm), satu lembar kertas bergambar sketsa rakitan senjata api dan beberapa barang bukti lainnya. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER