Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta dalam keadaan siaga satu menghadapi
ancaman terorisme menyusul insiden di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Depok, pada Selasa (8/5) dan
tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5).
Anies menyampaikan telah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk menerjunkan 36 ribu aparat keamanan menjaga berbagai objek vital dan rumah ibadah di Jakarta.
"Semua objek vital di Jakarta dalam posisi terjaga dan bantuan dari Kodam Jaya personalia cukup dan ada pasukan cadangan yang disiapkan dari Mabes Polri," ucap Anies saat ditemui pada Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sentul, Bogor, Minggu (13/5).
Pemprov DKI Jakarta juga sudah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengawasi pergerakan sel-sel terorisme di sekitaran Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies pun meminta seluruh elemen masyarakat di Jakarta untuk tetap tenang, tetapi selalu waspada atas ancaman terorisme.
Dia juga menyampaikan bela sungkawa atas nama Pemprov DKI Jakarta bagi para korban dan keluarga korban dalam ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
"Kami mengutuk keras terjadinya peristiwa teror di Surabaya dan kita semua tahu bahwa terorisme adalah tindakan pengecut dan tidak ada tempat di ajaran mana pun, di agama mana pun, dan tidak ada imbalan surga bagi para teroris," tegas Anies.
Sebelumnya, terjadi ledakan di tiga gereja di Kota Surabaya pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Tiga ledakan bom bunuh diri itu berselang masing-masing lima belas menit.
Dalam tiga ledakan itu, tercatat 17 orang meninggal dunia, dan 41 orang luka-luka yang dibawa ke RSUD Dr Soetomo.
(lav/asa)