Jakarta, CNN Indonesia -- Yanti (36), pegawai di PT Penida Citranusa tengah duduk di sebuah warung yang tak jauh dari pintu masuk
Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5), sejak sekitar pukul 08.00 WIB.
Seperti biasa, Yanti akan bekerja pagi tadi. Namun, tak lama kemudian Yanti dan rekannya dikagetkan suara ledakan keras dari arah pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.
"Saya dengar suara, ada serpihan batu kerikil terlempar. Kemudian ada getaran juga," kata Yanti kepada
CNNIndonesia.com, di Jalan Cendrawasih, kawasan Mapolrestabes Surabaya.
Setelah ledakan itu, Yanti dan beberapa warga lainnya panik, mereka kemudian diminta menjauh dari lokasi ledakan bom. Ia dan rekannya diminta untuk pulang dan tak masuk kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami disuruh menyingkir. Banyak orang ingin melihat," tuturnya.
Sementara itu, rekan kerja Yanti, Widodo (48) mengaku mendengar suara ledakan yang cukup keras meski dia berada sekitar 1 kilometer dari tempat kejadian.
"Saya mendengar ledakan cukup kencang, posisi saja masih di Jalan Jembatan Merah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Sama seperti Yanti, Widodo juga sudah tak boleh menuju kantornya yang berada tidak jauh dari pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. Ia pun bersama Yanti memutuskan untuk tidak masuk kantor. Rekan kerja mereka juga diminta pulang.
"Saya sudah enggak boleh masuk, ada empat orang temen pulang," kata dia.
Pantauan
CNNIndonesia.com, di Jalan Merak sampai Jalan Cendrawasih, beberapa ratus meter dari pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, sudah ditutup. Garis polisi dipasang untuk menutup jalan tersebut.
Beberapa toko lainnya juga diminta tutup oleh pihak kepolisian. Masyarakat dan awak media juga diminta untuk menjauh dan berada di luar garis polisi yang terpasang membentang menutup kedua ruas jalan tersebut.
Serangan bom di Mapolrestabes Surabaya menyebabkan empat polisi luka-luka.
Sebelumnya serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja paa Minggu (13/5) yang menyebabkan setidaknya belasan orang tewas dan 41 orang luka-luka dalam kejadian itu.
Bom juga meledak di rumah Susun Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo. Korban yang tewas dalam kejadian itu tiga orang, dan dua anak-anak terluka. Diduga kuat ledakan itu tidak sengaja terjadi saat pelaku sedang merakit bom.
(yns)