Surabaya, CNN Indonesia --
"Saya membuat surat edaran kepada seluruh RT/RW agar mewaspadai orang-orang di sekeliling yang mencurigakan hingga pada hal-hal yang sepele melalui ucapan," kata Risma.
Sebelumnya, sempat dikabarkan bahwa salah satu anak pelaku bom bunuh diri pernah ditanya apa cita-citanya dan dia menjawab ingin mati syahid. Anak tersebut bahkan dikabarkan tidak mau mengikuti pelajaran pancasila/PPKN atau ikut upacara.
"Kita harus peka akan hal-hal ini. Penting mendapatkan informasi awal untuk bisa mendeteksi lebih dalam," ujarnya.
Risma mengingatkan warga untuk mewaspadai dan melaporkan kepada pihak berwenang atau RT/RW apabila melihat orang-orang yang mencurigakan, orang baru, atau pertemuan-pertemuan yang tidak ada izin sebelumnya.
"Bukan berarti berprasangka buruk, tetapi mendeteksi dini itu yang sangat penting dan terjaga. Tolong kita sama-sama peka," tutur Risma.
Bentuk deteksi dini ini juga termasuk melaporkan warga baru di suatu lingkungan.
"Semua informasi harus dideteksi sedini mungkin dan jika semua sama-sama bergerak, maka kita berhasil mencegah aksi semacam ini," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban sekaligus meminta maaf kepada seluruh warga Surabaya atas pekerjaan yang belum maksimal dari pemerintah dalam melayani warganya. Namun, ia juga meminta warga untuk tetap tenang.
"Ini adalah cobaan yang mana kita tidak boleh menyerah dan kita tidak boleh kalah dengan hal-hal yang sifatnya menakut-nakuti warga Surabaya semuanya. Ingat kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
(dik/stu)